JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri kini tengah menelusuri pemilik platform trading binary option, Binomo. Pemilik Binomo diduga berada di kawasan Karibia.
Hal ini berdasarkan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait adanya aliran dana ke kawasan tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Gatot Repli Handoko mengungkapkan ini karena Bareskrim juga telah berkoordinasi dengan PPATK dalam memeriksa aliran dana yang mengarah hingga pemilik atau memiliki kuasa atas aplikasi itu.
Sebelumnya Bareskrim Polri juga telah memeriksa dua afiliator yang telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan. Kedua affiliator ini yaitu Indra Kenz untuk Binomo dan Doni Salmanan untuk Quotex. Pendalaman masih terus dilakukan melalui dua tersangka tersebut.
"Kami koordisan dengan PPATK terus mengecek aliran dana dari kedua tersangka ini ke atas, maupun trading-trading lain juga masih dalam penyelidikan," kata Gatot, dikutip dari Tribrata News pada Sabtu (19/3/2022).
Selanjutnya, Gatot memastikan kepolisian akan terus mendalami dan mengembangkan kasus ini hingga tuntas. Pemilik Binomo sebagai dalang dari kasus investasi bodong ini sedang dibidik polisi.
"Baik itu terkait pemilik atau apapun yang di atas si IK (Indra Kenz) maupun DS (Doni Salmanan) saat ini masih terus dikembangkan, terus didalami oleh penyidik," kata Gatot.
Sepanjang September 2020 hingga Desember 2021, tercatat jumlah dana yang mengalir ke pemilik Binomo mencapai 7,9 juta euro, bila dikonversi nilai ini sejumlah Rp125,5 miliar rupiah.
Dana tersebut kemudian ditransfer kembali dengan penerima akhir entitas pengelola situs judi online.
Adapun PPATK bekerja sama dengan Financial Inteligent Unit (FIU) telah mengungkap aliran dana investasi ilegal dengan platform binary option.
PPATK menemukan ada dana mengucur dalam jumlah besar luar negeri, yakni ke rekening bank yang berlokasi di Belarusia, Kazahkstan, dan Swiss.
“Penerima dana diduga merupakan pemilik dari platform Binomo yang berlokasi di Kepulauan Karibia,” kata Kepala PPATK Ivan Yustivandana. (Firas)