GAMBIR, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggagas program pengendalian banjir dengan menggunakan metode 942. Meliputi revitalisasi dan pembangunan terhadap 9 polder, 4 waduk dan 2 sungai.
Adapun lokasi sembilan polder tersebar di Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Kelapa Gading, Pulomas, Marunda JGC, Green Garden, Kamal, dan Pompa Tipala - Pompa Adhyaksa.
Sedangkan lokasi empat waduk tersebar di Waduk Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, Waduk Brigif, Waduk Lebak Bulus.
Lokasi dua sungai, di Kali Besar Sodetan Kanal Museum Bahari dan Sungai Ciliwung Hilir kawasan Pasar Baru.
“Realisasi pengerjaan masing-masing lokasi bervariasi. Karena masih banyak proses seperti pabrikasi, design development, dan persiapan.” ungkap Dudi Gardesi Asikin, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Jumat (18/3).
Dudi menjelaskan, polder merupakan suatu sistem drainase kawasan yang dilengkapi infrastruktur pompa, pintu air dan long storage untuk menampung air hujan dari kawasan. Teknisnya polder akan membagi air ke beberapa sungai atau kali untuk mengurangi terjadinya banjir pada suatu wilayah.
“Dengan sistem polder, debit air dari kawasan ditampung kemudian dialirkan ke sungai yang dikontrol melalui pintu dan pompa air,” katanya.
Menurut Dudi, lingkup pekerjaan pembangunan polder di masing-masing lokasi bervariasi. Seperti pembangunan pompa baru, pintu air, parapet dan sheetpile, peningkatan kapasitas pompa, saringan sampah, rotary screen dan hoist crane.
"Catchment area polder bervariasi di setiap lokasi berkisar antara 100-700 hektare. Polder juga akan dilengkapi infrastruktur pendukung disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi eksisting dan karakteristik lokasi,” terangnya.
Dudi melanjutkan, untuk pembangunan waduk, pihaknya merancang dengan berkonsep green and blue, dan sebagai ruang publik demi menjaga kearifan lokal. Fungsi waduk sendiri dibangun untuk mereduksi debit banjir pada sistem aliran kali.
“Sedangkan revitalisasi ditujukan untuk meningkatkan kapasitas debit air, mengendalikan banjir kawasan dan penataan bantaran kali,” tuturnya.
Sementara klaster pembangunan atau revitalisasi polder saat ini telah mencapai sekitar 13 persen, klaster waduk 21 persen, dan klaster sungai sekitar 7 persen.
Ia menambahkan, program 942 ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp1 triliun dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 pinjaman dari pemerintah pusat. (yono/ta)