Bergeser Jadi Dinihari, Upaya Mengurangi Tawuran Pelajar di Kota Bogor Butuh Peran Serta Orangtua 

Rabu 16 Mar 2022, 11:28 WIB
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim disela keterangan pers terkait tawuran di Kota Bogor. (ist)

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim disela keterangan pers terkait tawuran di Kota Bogor. (ist)

Di tempat sama, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Dhony Erwanto menuturkan, dari 15 kasus tawuran yang dilaporkan ke jajarannya, dua kasus merupakan tindak kekerasan fisik atau penganiayaan. Di mana, ada tiga orang korban luka akibat kejadian tersebut. "Tahun ini baru tiga yang mengalami luka berat, korban meninggal sampai hari ini tidak ada, kalau di 2021 ada," tukasnya.

Sedangkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menegaskan dan menghimbau kepada semua pihak, terutama para orang tua untuk lebih maksimal dalam mengawasi dan memperhatikan kebiasaan anak, terutama kegiatan dan aktivitas yang dilakukan anak - anaknya di luar jam sekolah.

"Terima kasih kepada Polresta Bogor Kota yang tidak henti melakukan langkah pengamanan dan penertiban di Kota Bogor. Jangan sampai hal - hal seperti ini mengakibatkan penyesalan di kemudian hari karena adanya kegiatan yang tidak terkontrol, terpengaruh lingkungan," seru Dedie.

Dedie juga mengingatkan kepada masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif. Terutama dalam hal melaporkan kejadian - kejadian yang mencurigakan kepada pihak yang berwajib. "Termasuk di wilayah. Kalau ada yang mencurigakan atau mengarah ke kejahatan, dilaporkan ke polsek setempat. Saat ini ada beberapa tim yang mungkin bisa dikoordinasikan untuk melakukan langkah lanjutan," tambah Dedie.

Sementara, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengungkapkan apresiasi terhadap jajaran kepolisian yang sudah berupaya mengamankan Kota Bogor dari tindakan kriminal. "Tidak ada yang diuntungkan ketika kasus seperti ini terjadi. Kami imbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor terutama yang berkeluarga bisa memberikan edukasi terbaik. Kita ingin Kota Bogor jadi kota yang nyaman, beradab dan memiliki peradaban," tambah Atang.

Sementara itu, berdasarkan catatan Satgas Pelajar Kota Bogor angka pekelahian atau tawuran antar pelajar tiap tahun mengalami penurunan signifikan. Namun Satgas menyayangkan jika bentrokan pelajar terjadi pada dini hari. Makanya Satgas Pelajar menolak bila tawuran antar pelajar pada malam hari ini disebut sebagai tawuran pelajar. 

Tawuran antar kelompok yang terjadi pada dini hari tidak serta merta langsung dikatakan sebagai tawuran antar pelajar. Peran orangtua dalam pengawasan anak-anak di dalam rumah menjadi hal penting untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan setelah jam sekolah.

Saat ini keberadaan Satgas pelajar sangat dibutuhkan untuk menjamin keselamatan dan keamanan para siswa ketika hendak pergi sekolah sampai kembali kerumah. Namun disisi lain peran dan fungsinya sering kali dijadikan titik persoalan setelah mapun saat terjadinya tawuran.

Kasus Tawuran Periode Januari Februari

- Kasus atau pelaku tindak tawuran     : 92 orang
- Yang ditetapkan tersangka                 : 21 orang
- Para pelaku diamankan dari               : 15 kasus laporan yang masuk
- Lokasi tawuran                                    : 14 lokasi berbeda
- senjata yang diamankan                     : 33 sajam berbagai jenis
- Kendaraan untuk aksi kekerasan        : 28 unit kendaraan roda dua
- Jam-jam tawuran                                 : di atas jam 2 atau 3 malam
- Dari 15 laporan yang masuk, 2 kasus kekerasan fisik atau penganiayaan dengan tiga korban luka berat. 
 

Berita Terkait

News Update