BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Tak ada yang menyangka, Rafka Adi Putra, bocah 11 tahun warga Desa Blendung, Kedung Pengawas, Babelan, Bekasi. Ini mengalami Obesitas dengan berat 126 Kilogram hingga kesulitan berjalan,
Kendati demikian, Jum'at (11/03) lalu, Rafka Adi Putra, atau biasa disapa Putra, sempat dirujuk ke RSUD Kabupaten Bekasi. Namun dalam hitungan jam, Putra memilih kembali ke rumahnya karena kondisi mental yang belum stabil.
Sadiah (30), kakak pertama Putra mengungkapkan, seharusnya Putra harus menjalani perawatan di ruang rawat inap, beberapa hari lalu untuk kemudian nantinya akan dirujuk ke rumah sakit lainnya.
"Seharusnya kemarin pas di RSUD dirawat inap, biar hari Senin dirujuk ke RSCM (Jakarta)," ujar Sadiah kepada Poskota.co.id, Senin (14/03/2022).
Masih kata Sadiah, bahwa Ia masih memiliki pertimbangan lainnya bila Putra di rujuk ke rumah sakit rujukan, karena ditakutkan Putra mengamuk kembali seperti di RSUD.
"Sebenarnya kan kalo RS tergantung keluarga, kan seharusnya kemarin saya minta rujukan ke puskesmas, nah karena kita berunding keluarga gimana yah kalo seandainya dirawat di rscm, nanti kalo ngamuk ngamuk lagi disana gimana, posisinya kan kita dari rscm ke babelan lumayan jauh. takutnya ngamuknya kayak di RSUD terus malah minta pulang lagi," ungkapnya
Ia berharap dapat terbantu dengan uluran orang orang baik untuk dapat membantunya dalam menangani kesehatan Putra yang menderita Obesitas.
"Iya pengennya sih nunggu nanti selanjutnya, mungkin ada banyak orang orang baik yang ngebantu maksudnya langsung di tindaklanjuti," ucapnya
"Terus orang tua juga engga terbebani biaya di rumah sakit dengan biaya di rumah. InsyaAllah orang tua siap kalo kayak gitu, jadi mereka engga mikirin anak dia di rumah," keluhnya
Dengan statusnya orang tuanya, terutama Sanga Ayah Samin hanya buruh harian lepas dan Punih, ibu putra yang sebagai ibu rumah tangga, Sadiah menjelaskan, bahwa ada kendala biaya tersebut turut menjadi pertimbangan.
"Iya, kan dananya juga bukan biaya di RS aja, dana biaya di rumah sakitnya juga kan kayak makan harus dipikirin juga," tutupnya (Ihsan Fahmi).