Indonesia yang benar-benar non-align, lebih berpeluang ketimbang Turki, tampil menjadi pemimpin penyeimbang kekuatan poros global untuk terciptanya perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945, ikut menciptakan ketertiban dunia.
Dengan begitu Indonesia menjadi kuat dan berdaulat, tak hanya di dalam negeri, juga moncer ke mancanegara.
Menuju itu semua diperlukan grand strategi besar bangsa, kerja keras dan kerja bersama semua komponen bangsa. Grand strategi meliputi berbagai aspek kehidupan seperti grand strategi perbaikan kualitas pertumbuhan ekonomi dan pemerataan, pengurangan utang nasional, peningkatan kesempatan kerja dan lapangan kerja, peningkatan kualitas SDM yang mumpuni dan bermoral, pengelolaan SDA dan pengembangan pariwisata dengan kearifan lokal.
Tak kalah pentingnya grand strategi ketahanan nasional atas pengaruh negara-negara adikuasa. Grand strategi bangsa ini tertuang dalam Garis Besar Kedaulatan Bangsa dan Rencana Pembangunan Bangsa yang berkelanjutan, yang merupakan hasil musyawarah dan mufakat semua komponen bangsa. Semua komponen bangsa wajib mengawalnya agar sesuai on track tidak melenceng dan tidak ada kata tidak untuk setiap pemerintahan kedepan manapun tidak menjalankan amanah bangsa tersebut. Peran penelitian dan pengembangan teknologi juga sangatlah penting untuk mendukung serta mengaplikasikan grand strategi tersebut.
Mari kita mulai. Hanya saja semuanya harus terencana dengan baik dan matang. Tidak grusa – grusu nuruti napsu . Hendaknya “Sabar sareh mesthi bakal pikoleh.”- Setiap pekerjaan apalagi rencana besar, jangan dilakukan dengan tergesa- gesa agar hasilnya maksimal sesuai harapan. (Azisoko*)