Dear Masyarakat, Dokter Reisa Imbau Tetap Waspada Meski Penularan Kasus Covid-19 Melandai

Sabtu 12 Mar 2022, 08:07 WIB
Juru Bicara Pemerintah, dr Reisa Broto Asmoro. (foto: biro pers istana kepresidenan)

Juru Bicara Pemerintah, dr Reisa Broto Asmoro. (foto: biro pers istana kepresidenan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko bahaya Covid-19 masih ada.

 "Meskipun tren kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia telah mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir," terang dokter Reisa.

Dokter Reisa menyampaikan itu di Kantor Presiden, Jakarta, yang ditayangkan langsung pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 11 Maret 2022 sore.

Reisa menjelaskan, penambahan kasus terkonfirmasi positif seminggu terakhir turun 30,30 persen dibandingkan satu minggu sebelumnya, dan jumlah kasus aktif seminggu terakhir turun 18,18 persen dibandingkan satu minggu sebelumnya.

Reisa menjelaskan bahwa kondisi pandemi Covid-19 di dunia sedang mengarah menuju endemi dan membutuhkan upaya bersama untuk mencapai hal tersebut.

"Perlu usaha bersama agar Covid-19 ini dapat terus tertangani dengan baik, tak hanya di Indonesia namun di semua negara, sehingga pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir dan menjadi endemi seperti penyakit-penyakit sebelumnya,” tutur Reisa.

Dalam keterangannya, Reisa menjelaskan bahwa transisi pandemi menjadi endemi harus dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pemerintah telah menyiapkan peta jalan untuk mewujudkannya.

"Pemerintah menyiapkan road map atau peta jalan untuk normalisasi aktivitas masyarakat melalui kebijakan pengendalian virus dengan target agar tingkat hospitalisasi dan kematian tetap pada level yang rendah,” ujar Reisa.

Lihat juga video “Curi 27 Kilogram Daging Ayam di Pasar Rangkasbitung, Arya Nyaris jadi Bulan-bulanan Massa”. (youtube/poskota tv)

Di samping hal tersebut, Reisa menuturkan bahwa peralihan status pandemi menuju endemi tidak terlepas dari jumlah kasus harian dan angka kematian yang rendah serta tingkat keterisian rumah sakit.

Reisa menuturkan pemerintah juga terus mengupayakan pandemi dapat terkendali dengan salah satu indikatornya adalah positivity rate dapat sesuai target di bawah 5 persen. (johara)

Berita Terkait
News Update