ADVERTISEMENT

Rusia Disebut Lakukan Genosida karena Mengebom RS Anak-Anak, Presiden Ukraina: Negara Macam Apa Kalian?

Kamis, 10 Maret 2022 10:45 WIB

Share
Potret RS anak-anak di Ukraina yang dibom tentara Rusia. (Foto: Tangkapan layar video Reuters).
Potret RS anak-anak di Ukraina yang dibom tentara Rusia. (Foto: Tangkapan layar video Reuters).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Ukraina menyebut Rusia melakukan genosida setelah pesawat Rusia membom sebuah rumah sakit anak-anak pada Rabu (9/3/2022) yang membuat para korban terkubur dalam puing-puing. 

Sebelum terjadi pengeboman, sudah ada kesepakatan gencatan senjata bagi orang-orang untuk melarikan diri dari kota Mariupol yang dikepung tentara Rusia.

Dilansir dari Reuters, Kamis (10/3/2022), serangan itu menurut pihak berwenang melukai wanita dalam persalinan dan mengakibatkan anak-anak tertimbun reruntuhan. Peristiwa ini dinilai sebagai insiden suram terbaru dari invasi 14 hari dan menjadi serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945.

Dewan kota Mariupol mengatakan rumah sakit itu telah beberapa kali diserang dalam apa yang disebut Gedung Putih sebagai penggunaan kekuatan militer secara biadab untuk mengejar warga sipil yang tidak bersalah.

Kehancuran itu terjadi meskipun Rusia berjanji untuk menghentikan penembakan untuk mencegah korban dari warga sipil. Pada saat yang sama, terdapat ratusan ribu orang berlindung tanpa air atau listrik selama lebih dari seminggu.

"Negara macam apa ini, Federasi Rusia, yang takut pada rumah sakit, takut pada rumah sakit bersalin, dan menghancurkannya?" ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu malam.

Zelenskiy mengulangi seruannya kepada Barat untuk memperketat sanksi terhadap Rusia agar mereka duduk di meja perundingan dan mengakhiri perang brutal tersebut. Pemboman rumah sakit anak-anak, katanya, adalah bukti bahwa genosida Ukraina sedang terjadi.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, yang dimintai komentar oleh Reuters, mengatakan: "Pasukan Rusia tidak menembaki sasaran sipil." Rusia menyebut serangannya sebagai operasi khusus untuk melucuti senjata tetangganya dan mengusir para pemimpin yang disebutnya "neo-Nazi."

Kementerian luar negeri Ukraina memposting rekaman video dari apa yang dikatakan sebagai rumah sakit yang menunjukkan lubang di mana jendela seharusnya berada di gedung tiga lantai. Tumpukan besar puing-puing yang membara berserakan di tempat kejadian.

Badan Hak Asasi Manusia PBB mengatakan sedang memverifikasi jumlah korban di Mariupol.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT