RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan bahwa Rusia siap jika Negara Barat ingin menolak pasokan energi dari Rusia.
Sebelumnya Alexander Novak juga memperingatkan bahwa memperingatkan bahwa larangan Negara Barat pada impor minyak Rusia hanya akan menyebabkan bencana.
Rusia saat ini memasok 40 persen gas di Eropa. Mereka juga merupakan pengekspor utama dunia untuk produk minyak mentah dan minyak, dengan sekitar 7 juta barel per hari atau sekitar 7 persen dari pasokan global.
Novak mengatakan jika Eropa melarang minyak dan gas Rusia, negara-negara di benua itu akan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengganti volume minyak yang diterimanya dari Rusia.
Untuk hal itu, negara-negara Eropa juga harus membayar dengan harga yang jauh lebih tinggi.
“Politisi Eropa perlu secara jujur memperingatkan warga dan konsumen mereka tentang apa yang diharapkan,” kata Novak, dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (8/3/2022).
“Jika Anda ingin menolak pasokan energi dari Rusia, silakan. Kami siap untuk itu. Kami tahu ke mana kami bisa mengarahkan volume,” katanya.
Novak mengatakan Rusia memenuhi kewajibannya secara penuh, tapi secara penuh juga berhak untuk membalas Uni Eropa setelah Jerman membekukan sertifikasi Nord Stream 2 (pipa gas dari Rusia ke Jerman yang membentang di laut Baltik).

Peta lokasi pipa gas Rusia, Nord Stream 2 yang membentang dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik. (Foto: Twitter/@BasedPoland2)
“Sehubungan dengan pengenaan larangan Nord Stream 2, kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1,” kata Novak.
Adapun sejauh ini Novak mengatakan belum mengambil keputusan tersebut. Namun, Wakil PM Rusia itu menyebutkan bahwa pernyataan dan tuduhan Negara Barat akan mendorong Rusia mengambil keputusan itu.
Pada Senin (7/3/2022) pagi, patokan minyak mentah Amerika Serikat melonjak menjadi 130 dollar AS per barel semalam, kemudian dimoderasi menjadi sekitar 119 dollar AS, dalam perdagangan sore. Harga internasional meroket ke $139 sebelum jatuh kembali ke sekitar $123 per barel.
Hanya sebulan yang lalu, sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Departemen Energi AS memperkirakan minyak akan rata-rata sekitar 80 dollar AS per barel tahun ini.
Terkait pelarangan impor minyak dan gas Rusia dari Negara-Negara Barat, Wakil PM Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa Rusia siap menghadapi itu. (Firas)