Kawanan maling parlente memasuki sekolah mengambil barang berharga terekam cctv. (foto: poskota/ angga)

Kriminal

Maling Bergaya Parlente Gasak Sejumlah Perangkat Elektronik di Sekolah, Kriminolog: Modus Baru Agar Tak Dicurigai

Selasa 08 Mar 2022, 08:35 WIB

DEPOK, POSKOTA.CO.ID – Kabar tak mengenakan menghampiri SDN 1 Pengasinan, Sawangan, Depok. Pasalnya, baru saja sekolah itu mendapatkan bantuan dari pemerintah. Barang bantuan eletronik itu raib digasak pencuri yang bergaya parlente.

Menurut Kriminolog Universitas Indonesia (UI), gaya berpakaian parlente yang diterapkan oleh pencuri tersebut merupakan salah satu modus kejahatan jenis baru yang ditujukan untuk mengelabui pihak lain sehingga tak mudah untuk dicurigai.

"Berpakaian parlente sebagai upaya kasat mata atau menyamarkan aksi pencurian dari warga sekitar saat itu. Jadi bisa dikatakan juga ini merupakan modus baru dalam arti untuk mengelabui sehinggak tidak mudab untuk dicurigai," jelas Josias saat dihubungi Poskota.co.id, Senin (7/3/2022).

Lanjut Josias, mengapa pelaku menyasar sekolah sebagai target lokasi kejahatannya, adalah ada kemungkinan pelaku telah mengetahui seluk beluk akses dan barang apa saja yang bisa ia ambil.

"Pelaku memilih target sekolah kemungkinan karena sudah memiliki informasi terkait akses keluar-masuk di sekolah itu," ujarnya.

"Selain itu, pelaku juga sudah mengetahui asa barang apa saja yang bisa diambil dan tahu cara bagaimana untuk membawa barang tersebut dengan aman tanpa diketahui siapa pun," papar Josias.

"Soal kemungkinan orang dekat, saya tak bisa mengatakan itu. Biar pihak Kepolisian yang mengungkapkannya," pungkasnya.

Sebelumnya, maling bergaya parlente menyatroni gedung SDN 1 Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok pada Senin (7/2/2022) jelang fajar.

Dalam aksi kriminal tersebut, pelaku sukses menggasak sejumlah barang elektronik yang memiliki haga jual hingga mencapai belasan juta rupiah.

Kepala SDN 1 Pengasinan, Yeti Suhesti (59) mengatakan, pencurian itu pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah, H.Yaya (60), sekitar pukul 5.30 WIB. Di mana, pada waktu itu gerbang sekolah telah terbuka.

"Saat mau bersih-bersih Pak Yaya, penjaga sekolah melihat gerbang sekolah kebuka dan gembok sudah dirusak. Lalu pintu kantor trails, juga gagang pintu dirusak diduga menggunakan linggis oleh pelaku," ujarnya kepada Poskota.co.id.

Menurutnya, pelaku masuk ke dalam ruangan kantor guru dan mengambil sejumlah barang elektronik milik inventaris sekolah.

"Barang yang hilang untuk di ruang tamu dan operator ada tiga printer, lalu lemari besi di dalam laci ada infocus ditambah soundsystem wireless dua unit di ruang guru. Semua total kerugian yang digondol maling mencapai Rp 15 juta," jelasnya.

Lanjut Yeti, aksi pelaku tersebut sempat terekam kamera CCTV yang terpasang di sekolah.

"Pelaku berjumlah dua orang sekitar pukul 04.00 WIB, sempat terlihat mondar-mandir di depan gerbang sekolah setelah itu masuk ke dalam sekolah," katanya.

Adapun ciri-ciri pelaku sebagaimana terekam CCTV, yakni berpostur kekar, tinggi, dan berpakaian parlente menggunakan rompi serta seragam safari lengkap bersepatu.

Ditambahkannya, bahwa aksi pencurian di sekolah itu bukan kali pertama. Terhitung sejak tahun 2017, sudah sebanyak tiga kali sekolah disatroni maling.

"Yang dua kali kejadian sebelumnya pelaku masuk melalui jendela dan menjebol langit-langit namun tidak berhasil membawa barang berharga. Ketiga kalinya ini mendapatkan tiga printer, infocus, dan dua unit soundsystem wireless," tuturnya.

Peristiwa kemalingan yang dialami selalu bertepatan setelah mendapatkan bantuan dari pemerintah

Kemalingan ini sudah kita laporkan ke pihak berwajib yaitu Polsek Bojongsari sekitar pukul 08.00 WIB didampingi dengan Bendahara Aset sudah dilakukan BAP dan semoga pelaku dapat segera ditangkap," tutupnya.

"Akibat kejadian ini pekerjaan dalam membuat surat keterangan dan data-data sangat terganggu. Mulai besok kita akan laporkan ke Dinas Pendidikan Kota Depok karena barang-barang yang dicuri milik aset negara." (CR 10).

Tags:
malingBergaya ParlentegasakSejumlah Perangkat Elektronikdi sekolahKriminologModus baru

Administrator

Reporter

Administrator

Editor