POSKOTA.CO.ID - Penggabungan Ukraina ke Uni Eropa merugikan kepentingan Uni Eropa menurut seorang anggota senior parlemen Jerman.
Dia mengatakan cara terbaik adalah memberikan Ukraina status anggota kehormatan.
"Apa yang dapat diandalkan oleh pihak berwenang Ukraina adalah keanggotaan kehormatan di Uni Eropa. Pengalaman Uni Eropa sebelumnya untuk memperluasnya ke Balkan bukan tanpa kesalahan," kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Jerman Michael Roth seperti dikutip dari Pars Today pada Selasa (8/3/2022).
Mengenai kerumitan proses keanggotaan Uni Eropa, dia mengatakan,"Untuk bergabung dengan Uni Eropa, penting bagi negara-negara yang kuat dan stabil secara ekonomi dan memiliki manajemen publik yang efektif untuk memerangi korupsi. Di sisi lain, 50 ribu halaman hukum Uni Eropa harus diterjemahkan ke dalam hukum nasional Ukraina. Ini adalah masalah besar dan itu tidak akan terjadi dalam semalam."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa segera setelah invasi Rusia.
Dia menekankan bahwa pengesahan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa akan menunjukkan dukungan mereka untuk Kyiv.
"Penerimaan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa dan NATO adalah tujuan strategis bagi kami," kata mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.
Namun penolakan keanggotaan Ukraina dilakukan Jerman, negara Uni Eropa paling penting dan ekonomi terbesar di Eropa.
Penolakan Ukraina di Uni Eropa telah menghancurkan harapan presiden Ukraina bagi keanggotaan segera negara ini. Bahkan tidak ada prospek positif dalam hal ini.
Posisi implisit Berlin ini tentu saja didukung Eksekutif Tertinggi Uni Eropa, yakni Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Dia mengatakan itu adalah proses yang memakan waktu dalam menanggapi permintaan Ukraina untuk keanggotaan di Uni Eropa.
Dia menyebutkan rakyat Ukraina merupakan bagian dari keluarga Eropa. Tetapi keanggotaan Uni Eropa memiliki proses yang harus dilalui.
Keanggotaan di Uni Eropa melalui tahapan. Proses ini panjang dan sangat kompleks sehingga membutuhkan pemenuhan banyak syarat dan kondisi yang setidak-tidaknya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapainya.
Turki dalam proses bergabung dengan Uni Eropa sejak 2005.
Setelah bertahun-tahun mencoba melakukannya karena penolakan dan tidak terpenuhinya beberapa persyaratan Brussel maka tidak punya prospek positif dalam hal ini.
Mengingat standar Uni Eropa dan jarak Kyiev yang jauh dari standar ini, terutama dalam memerangi korupsi dan administrasi, maka permintaan Volodymyr Zelenskyy agar Ukraina segera bergabung dengan Uni Eropa pada dasarnya tidak mungkin.
Ukraina sekarang menempati peringkat 117 dunia dalam hal korupsi dan merupakan salah satu negara paling korup di Eropa.
Situasi ekonomi Ukraina juga telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Semua ini telah membuat sangat tidak mungkin bahwa negara itu akan bergabung dengan Uni Eropa.
Pada saat yang sama, salah satu syarat terpenting yang telah ditetapkan Uni Eropa bagi negara-negara yang ingin menjadi anggota adalah penyelesaian semua sengketa wilayah dan perbatasan dengan negara-negara tetangganya.
Lebih penting dari semuanya, Jerman sebagai salah satu anggota utama Uni Eropa tidak ingin kehilangan posisi puncaknya dengan keanggotaan Ukraina yang merupakan negara terbesar dari sisi luas wilayah di Eropa dan memiliki jumlah penduduk signifikan.
Keanggotaan Ukraina maka akan mengurangi hak suara Jerman di Uni Eropa dan mengurangi pengaruhnya di Eropa. ***