SEORANG konsumen Warteg bingung membaca daftar menu makanan yang ditempel di sudut dinding. Di situ tertulis tersedia: Teh tawar, es teh tawar, jeruk tawar, jus tawar, susu tawar dan kopi pahit. Sementara tulisan teh manis, es tes manis, jeruk
manis dikasih tanda silang “x”.
Penasaran, konsumen tadi bukan bertanya, tetapi mencoba memesan minuman, “
Es teh manis satu, bu,” katanya.
Pemilik warung menjawab” Kami hanya menyediakan es teh tawar mas, tidak ada es
teh manis.“
Konsumen: Teh manis, juga ngga ada?
Pemilik warung: Betul mas. Nggak ada juga.
Konsumen: Kenapa hanya menyiapkan yang tawar-tawar saja?
Pemilik warung menjelaskan harga gula pasir mahal, lagian barangnya susah
didapat. Ada satu dua toko yang masih ada stok, tetapi harganya sangat mahal.
Nggak enak sama pelanggan kalau harus menaikkan harga teh manis akibat
mahalnya gula pasir. Makanya teh tawar saja biar gratis.
Seperti beredar di kalangan masyarakat, dalam beberapa hari ini stok gula pasir
kosong, setelah sebelumnya mengalami kenaikan harga. Menurut ibu-ibu rumah
tangga, harga gula pasir sebelumnya naik dari Rp12, 500 menjadi Rp13, 500 per
kilogram.
“Kini malah kosong. Saya sudah keliling ke beberapa minimarket dan supermarket,
stok gula pasir kosong,” kata Ibu Lestari, di Bekasi.
Lihat juga video “Pedih! Jeritan Pedagang Seiring Harga Bahan Pokok Melambung Tinggi”. (youtube/poskota tv)
Langkanya gula pasir, bukan hanya kali ini terjadi. Acap kali, barang langka
menyusul adanya kenaikan harga seperti halnya minyak goreng (migor). Harga terus
merangkak, kemudian barangnya langka.
Kini migor satu harga, Rp14.000 per liter masih langka. Sering terjadi pemandangan
warga harus antre di depan minimarket hanya untuk membeli 1 liter minyak goreng
satu harga. Kini masyarakat kesulitan gula pasir,di tengah kenaikan harga beberapa
komoditas pangan jelang Puasa. Apa yang sedang terjadi? (jokles)