JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – LPG non subsidi kembali terjadi kenaikan harga.
Ini merupakan kenaikan yang kedua kalinya setelah pada bulan Desember 2021 lalu.
Pihak Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero) mengungkapkan kenaikan ini terus dievaluasi mengikuti tren harga acuan (CPA).
“Perlu ditegaskan bahwa LPG Subsidi 3 Kg itu tidak ada perubahan harga. Yang ada penyesuaian adalah untuk LPG Nonsubsidi,” ujar Irto Ginting, selaku Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga saat dihubungi Poskota, Selasa (1/3/2022).
"Harga LPG non subsidi akan terus dievaluasi mengikuti tren harga acuan (CPA) dan juga mempertimbangkan faktor kemampuan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
“Penyesuaian kemarin mengikuti tren CPA yang masih terus meningkat, dimana CPA Februari 2022 tercatat harganya masih di angka USD 775 per Metrik Ton, atau 21persen lebih tinggi dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021 (USD 637/MT),” jelasnya.
Irto juga menambahkan, Segmentasi pengguna LPG Non subsidi sudah jelas, yaitu hanya 7persen di skala nasional, dibanding dengan konsumen LPG Subsidi yang mencapi 93persen di skala nasional.
Oleh karena itu, sebagai antisipasi mencegah beralihnya konsumen LPG non subsidi ke LPG subsidi, Pertamina akan terus menghimbau dan melakukan pengawasan yang ketat.
“Kami menghimbau agar pengguna LPG nonsubsidi tidak beralih ke LPG subsidi,” tegasnya.
“Kami akan terus melakukan monitoring stok dan penyaluran LPG kepada masyarakat. Selain itu, kami juga terus akan melakukan edukasi untuk memastikan penyaluran LPG yang tepat sasaran, ini akan dilakukan bersama-sama dengan seluruh stakeholder dan masyarakat,” terangnya.
Lihat juga video “Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan Melakukan Aksi Kamisan di Depan Istana Merdeka”. (youtube/poskota tv)
Terakhir, Irto Ginting juga memastikan tetap menjaga pasokan dan harga LPG bersubsidi ini menjelang bulan Ramadhan.