Hendri menambahkan, adanya Pawon Joglo Bu Ani ini diharapkan menampilkan kuliner beragam khas di Depok.
“Masyarakat Jabodetabek 70 persen rata-rata berasal dari daerah Jawa,” ujarnya.
Karena itu, restoran ini berkonsep rumah joglo agar pengunjung yang datang dapat merasakan suasana seperti di kampung halaman dengan ditemani musik kroncong.
Dari hulu ke hilir nuasanya Jawa. Untuk kapasitas pengunjung, lanjut Hendri total ada 90 kursi dan disediakan ruangan buat meeting room yang dapat menampung 25 orang.
Soal menu yang disajikan, Pompi menambahkan ada gudeg, jajanan angkringan, dan makanan pendukung cemilan seperti Bakmi Jogya, dan Ayam Kalasan.
“Untuk makanan favorit kita di Pawon Joglo Ibu Ani ada Nasi Gudeg yaitu terdiri dari Gudeg Besek, Nasi Bok Gudeg, dan Hanvers,” kata Pompi.
Cita Rasa Jogyakarta Dalam pembuatan gudeg, Pompi mengungkapkan, pihaknya menggunakan bahan baku dasar yang didatangkan langsung dari Yogyakarta.
“Kami mempunyai supplier sendiri di Yogya. Mulai dari bahan baku dasar seperti gula jawa dan krecek. Lalu ada satu bumbu rahasia yang menciptakan masakan gudeg ini berbeda dari yang lain dan bisa bertahan selama 24 jam di luar ruangan,” ungkapnya.
Gudeg yang ada di Pawon Joglo Ibu Ani beda dengan gudeg lainnya yang ada di pasaran. Rata-rata kuah menggunakam opor tapi di Pawon Joglo menggunakan kuah aren.
“Untuk harga makanan kami semua menu mulai dari Rp7.500 sampai paling mahal Rp500 ribu untuk hamper buat gudeg berisi krecek, ayam seekor, telor 10 butir tempe 10 , tahu ada 10 dengan estimasi buat 10 orang,” tuturnya.
Meski terbilang masih baru usaha restoran, lanjut Pompi, dalam sehari dapat menghabiskan sebanyak 100 porsi dengan pengunjung berasal dari berbagai wilayah yang datang dari Jabodetabek.
“Tidak hanya warga umum saja yang menjadi pelanggan kita namun ada juga pegawai kementerian dan BUMN,” tandasnya.
.jpg)
.jpg)
