KIEV, POSKOTA.CO.ID – Serangan dari pasukan tentara Rusia terus membombardir beberapa kota di Ukraina. Oleh karena itu, warga Ukraina membuat senjata-senjata buatan, salah satunya bom molotov.
Khususnya di Kota Kiev, warga sipil yang menjadi tentara cadangan bersama-sama membuat bom molotov.
Dilansir dari video unggahan laman Instagram @rose.warfare, Sabtu (26/2/2022), para warga sipil yang disiapkan sebagai tentara cadangan tersebut didominasi oleh laki-laki.
Sebagai langkah persiapan, para warga sipil di 13 desa yang ada di Kota Kiev mendapatkan edukasi untuk mampu membuat jenis bom molotov.
Pada video tersebut terlihat beberapa alat yang digunakan untuk membuat bom molotov, sebut saja seperti botol-botol kaca, corong air, tali atau kain, dan cairan bakar (bensin, minyak tanah, alkohol).
Bahkan, edukasi membuat bom molotov ini disiarkan di seluruh TV nasional dan radio di Ukraina.
“Mereka (warga sipil) mengatakan, ingin membantu para tentara,” tulis keterangan di dalam video unggahan tersebut.
Diketahui, warga sipil yang ikut membantu para tentara juga dibekali senjata api oleh Pemerintah untuk mempersiapkan diri menghadang serangan tentara Rusia.
Berkunjung Ke Makam Embah Uyut Kranggan, Makam yang Melegenda di Bekasi
Adapun sejarah singkat bom molotov, yang dalam bahasa Inggris disebut “Molotoves Cocktail”, pada awalnya digunakan secara tradisional untuk melawan Rusia.
Kemudian, pada tahun 1939, Menteri Luar Negeri Soviet, Vyacheslav Molotov, mengklaim bahwa Uni Soviet tidak pernah menjatuhkan bom di
Finlandia, tetapi hanya menerbangkan makanan ke Finlandia untuk membagikan roti bagi warga yang kelaparan.
Namun, orang-orang Finlandia dengan sinis menjuluki bom cluster RRAB-3 tersebut sebagai "keranjang roti Molotov".
Akibatnya, bom improvisasi yang digunakan Finlandia untuk melawan tank Soviet dinamai "Molotoves Cocktail " atau "a drink to go with the food (minuman sebagai teman makanan)". (Ibriza Fasti Ifhami)