Perang Rusia vs Ukraina Mulai Berkecamuk, Pemerintah Indonesia Prihatin

Kamis 24 Feb 2022, 21:17 WIB
Foto sebuah fasilitas pertahanan udara Ukraina yang hancur oleh Rusia. foto: tangkapan layar Twitter @Fazilmir900

Foto sebuah fasilitas pertahanan udara Ukraina yang hancur oleh Rusia. foto: tangkapan layar Twitter @Fazilmir900

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Terkait perang Rusia vs Ukraina yang mulai berkecamuk pada Kamis (24/2/2022), pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sampaikan keprihatinan atas konflik bersenjata di Ukraina.

Kemenlu menilai peperangan sangat membahayakan dan berdampak langsung pada keselamatan rakyat serta perdamaian di wilayah peperangan.

 

Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah menyebut Indonesia mendesak Rusia menghormati kedaulatan dan teritorial Ukraina. Hal ini menanggapi invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

"Indonesia menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan Piagam PBB mengenai integritas teritorial dan wilayah suatu negara, serta mengecam setiap tindakan yang nyata-nyata melanggar wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara," ungkap Faizasyah, dikutip dari PMJ News pada Kamis (24/2/2022).

Sejauh ini Indonesia masih mengedepankan jalur diplomasi dan perundingan untuk menyelesaikan konflik.

Terkait dengan perlindungan warga negara Indonesia di Ukraina, Faizasyah mengatakan KBRI Kiev telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Presiden Jokowi mengunggah tanggapannya melalui akun Twitternya, @jokowi.

“Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” tulis Presiden Jokowi melalui Twitternya.

 

Sebelum peperanagan dimulai, Presiden Joko Widodo sebelumnya mendukung upaya jalan damai antara ketegangan Rusia dan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin terlah mengizinkan Rusia untuk menginvasi Ukraina dalam Skala Besar pada Kamis (24/2/2022). Terkait perang Rusia vs Ukraina, pemerintah Indonesia melalui Kemenlu menyampaikan keprihatinan sekaligus mendesak Rusia tempuh jalur diplomasi. (Firas)

 

Berita Terkait
News Update