ADVERTISEMENT

OPM Digelar di Kantor Kecamatan dan Pasar, Pemkot Bogor Sukses Kendalikan Harga Minyak Goreng di Pasaran

Kamis, 24 Februari 2022 11:33 WIB

Share
Warga tengah membeli minyak goreng di OPM yang digelar Pemkot Bogor, (ist)
Warga tengah membeli minyak goreng di OPM yang digelar Pemkot Bogor, (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Harga minyak goreng di Kota Bogor ikut melambung. Warga Kota Bogor menjerit dengan kenaikan harga komoditi yang masuk kebutuhan pokok ini. Lantas apa upaya Pemkot untuk menekan harga minyak goreng?  

Siti Rodiah, (47) begitu gundah dengan kenaikan harga minyak goreng (Migor). Pedagang gorengan di bilangan Yasmin Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor ini terpaksa mengurangi keuntungan berjualannya.

Namun kondisi tak berlangsung lama karena Pemkot Bogor menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) Migor  di beberapa kantor kecamatan dan pasar-pasar tradisional. "Terima kasih Pemkot Bogor membantu warganya yang kesulitan mendapatkan migor," kata Rodiah.

Pemkot melakukan  OPM ini  untuk membantu masyarakat agar bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau dan menekan harga.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor sekaligus Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Bogor (TPID), Syarifah Sofiah didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Industri dan KUKM (DinKUKMDagin) Kota Bogor, Ganjar Gunawan membuka acara.

Dalam arahannya, Syarifah menjelaskan, OPM Minyak Goreng di Kota Bogor menjadi tugas TPID Kota Bogor didasari perintah Presiden Joko Widodo melalui kementerian terkait atas gejolak mahal dan kelangkaan minyak goreng di masyarakat, dengan harapan untuk mengendalikan harga.

“Kelangkaan minyak goreng sudah ramai, termasuk di rumah saya, harganya sempat mencapai Rp20 ribuan dari harga awal Rp 14 ribu. Informasi terakhir sudah mulai turun ke harga Rp 19 ribu. Semoga dengan intervensi dalam bentuk OPM ini, setidaknya harga bisa dikendalikan dan segera kembali ke harga awal,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, kepada masyarakat Syarifah menjelaskan, mahal dan langkanya minyak goreng karena terganggunya pasar dan kebutuhan minyak goreng di dalam negeri akibat pengaruh ekspor. Di mana kebutuhan terhadap produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) bertambah sehingga banyak terserap. Di Jawa Barat ada 11 kota yang menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Syarifah berharap agar kelangkaan dan kenaikan harga komoditas segera kembali normal, tidak hanya minyak goreng tetapi juga komoditas lainnya sehingga tetap tersedia dan harganya terjangkau.

Kepala DinKUKMDagin Kota Bogor, Ganjar Gunawan menambahkan, selama sepekan dilaksanakan OPM Minyak Goreng sebanyak tiga kali. Dalam pelaksanaannya melibatkan beberapa produsen minyak goreng yang menjadi mitra Kementerian Perdagangan dan Disperindag Provinsi Jawa Barat.
OPM Minyak Goreng ini sudah empat kali digelar. Setelah yang pertama digelar di Pasar Sukasari dan Pasar Kebon Kembang, berlanjut di Kantor Kecamatan Tanah Sareal, lalu di Kantor Kecamatan Bogor Utara.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT