PKB Minta Jadwal Pemilu 2024 Diundur Satu hingga Dua Tahun

Rabu 23 Feb 2022, 23:14 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto/pkb)

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto/pkb)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengusulkan agar jadwal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak yang sebelumnya sudah ditetapkan akan digelar pada 14 Februari 2024 agar diundur satu hingga dua tahun lagi. 

Gus Muhaimin beralasan, pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun belakangan ini mengakibatkan stagnasi bahkan penurunan perekonomian nasional. Namun, dalam beberapa waktu belakangan ini, mulai tampak ada tren perbaikan ekonomi yang cukup positif. 

”Barusan saya menerima para pelaku UMKM, pebinis, analis ekonomi dari berbagai perbankan, banyak masukan penting dan intinya prospek ekonomi kita pascapandemi, terutama memasuki tahun 2022 sangat optimis dan memiliki kecenderungan positif yang luar biasa akan banyak momentum-momentum ekonomi untuk recovery terhadap dua tahun pandemi yang tidak efesien,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Gus Muhaimin menjelaskan, sejak 2021 sudah dilakukan restarting ekonomi yang cukup bagus dan kedepan akan ada tren momentum-momentum perbaikan yang dahsyat. Juga akan ada peluang untuk bangkit lebih baik dibandingkan negara-negara manapun. 

"Dari masukan para pakar dan hasil kunjungan saya ke berbagai daerah, mengalami masa-masa dua tahun dibilang inefisien karena pandemi dan stagnasi kegiatan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat, terutama yang paling terpukul adalah UMKM yang mengalami masa sulit, tetapi juga sosial, pendidikan, politik juga mengalami stagnasi dua tahun,” urainya. 

Menurut dia, prospek pertumbuhan ekonomi yang sangat positif ke depan ini tidak boleh diabaikan. Pelaksanaan Pemilu 2024 yang rencananya digelar pada 14 Februari 2022 jangan sampai mengganggu prospek ekonomi yang sudah berlangsung cukup baik saat ini.

"Pemilu itu biasanya ada tiga kondisi. Pertama, para pelaku ekonomi itu melakukan freeze, pembekuan, wait an see dan stop ageresivitas ekonomi saat pemilu,” katanya. 

Kedua, transisi kekuasaan dan pemerintahan biasanya mengakibatkan ketidakpastian ekonomi sehingga mengganggu suasana dan momentum perbaikan ekonomi yang sangat bagus, apalagi pasca G20. Ketiga, pemilu juga dikhawatirkan bisa terjadi eksploitasi ancaman konflik. 

”Oleh karena itu, dari seluruh masukan itu, Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang, kemudian tidak terjadi freeze untuk mengganti stagnasi dua tahun selama pandemi. Ya (ditunda) setahun lah. Kalau nggak maksimal dua tahun,” kata Gus Muhaimin. 

Terkait usulan untuk mengundur jadwal pelaksanaan pemilu ini, Gus Muhaimin akan menyampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pemimpoin partai politik.

"Moga-moga usulan saya nanti saya sampaikan ke teman-teman pimpinan partai politik, saya usulkan ke Pak Presiden. Nah bagaimana apakah bisa betul, ya nanti kita lihat saja apakah nanti bisa mungkin bisa diundur atau tidak. Itu usulan saya,” katanya. (*)

Berita Terkait
News Update