SPANYOL - Real Madrid bersiap menghadapi leg kedua melawan Paris Saint Germain (PSG) pada 10 Maret mendatang.
Namun, pelatih Carlo Ancelotti tengah pusing dengan kekuatan trisula CMK, yang sebelumnya menjadi kekuatan Real Madrid di tengah.
CMK Casemiro, Modric, Kroossejauh ini telah menjadi kekuatan yang dipercaya Carlo Ancelotti sejak ia mampu menyatukan mereka untuk pertama kalinya melawan Shakhtar Donetsk di Liga Champions pada bulan Oktober.
Tetapi pengaruh mereka mulai berkurang akhir-akhir ini, yang tentu membuat kondisinya mengkhawatirkan. jelang leg kedua babak 16 besar melawan PSG.
Trisula Real Madrid di lini tengah ini membantu Los Blancos keluar dari krisis kecil mereka di awal kiprah bersama Acelotti, saat itu dua kekalahan dan satu hasil imbang antara akhir September dan awal Oktober.
CM'K dimulai dalam 11 dari 13 pertandingan sejak pertandingan melawan Shakhtar pada 19 Oktober di Liga Champions dan statistik berbicara sendiri: ke-11 adalah kemenangan.
Namun sesaat setelah derby Madrid melawan Atletico, keajaiban trisula Real Madrid di lini tengah mulai menurun, kendalanya ada saja, dan bukan soal teknik.
Lihat saja, Modric melewatkan beberapa pertandingan karena positif Covid-19.
Sejak itu, CMK tidak lagi menonjol di starting line-up, karena skorsing (akumulasi kartu kuning) dan keputusan teknis, hal ini menyebabkan CMK tidak bisa turun bersama.
Sampai-sampai Casemiro, Modric dan Kroos hanya melakoni tujuh dari 14 pertandingan terakhir.
Statistiknya tidak begitu menguntungkan akhir-akhir ini, dengan keseimbangan tiga kemenangan, tiga kekalahan dan sekali seri dengan mereka tiga bersama-sama sejak awal.
.png)
