JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mencanangkan program budidaya padi dengan indeks pertanaman (IP) 400 atau tanam dan panen empat kali setahun yang dikelola dalam klaster kawasan berbasis korporasi petani guna meningkatkan produktivita dan terwujudnya ekspor beras tahun 2022.
Hal tersebut diungkapkannya dalam webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani bertajuk Seri IP400 Kreatif dan Inovatif: Dukungan Sarana Prasarana Mendukung IP400 (Alsin, Perpompaan, Dll), pada hari Jumat (18/2/2022),
Selain penggunaan bibit unggul genjah, tanam culik dan lainnya, salah satu kunci penting keberhasilan program ini yakni optimalisasi penyediaan atau dukungan alat mesin pertanian (Alsintan) dan membentuk perairan yang baik.
Ali Jamil selaku Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan target produksi komoditas utama tahun 2022, dimana untuk padi sebesar 55,20 juta ton. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan usaha-usaha atau cara baru seperti gerakan budidaya padi IP400, salah satu kunci suksesnya adalah penyediaan alsintan yang dikelola secara korporasi oleh petani.
“Bapak boleh menjadi juragan Taxi Alsin, boleh silahkan, buat saja CV nya dan sebagainya. Sebab adanya Taxi Alsintan sangat membantu kebutuhan petani. Pemilihan jenis alsintan fleksibel dan menyesuaikan dengan kebutuhan petani di lokasi. Adanya Taxi Alsin pun sangat membantu untuk meningkatkan produksi IP400. IP400 harus sukses, kita support IP400,” ujar Ali baru-baru ini.
Ali menambahkan kebijakan program strategis Direktirat Jenderal PSP selanjutnya untuk IP400 adalah perlindungan lahan pertanian dengan suplesi air irigasi melalui kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), pembangunan embung, parit, perpompaan dan perpipaan. Dan melalui Direktorat Pembiayaan Pertanian, berkomitmen untuk mendorong petani mendaftarkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan menggalakkan program fasilitasi KUR.
"Setelah semuanya telah dilakukan maka bisa diberikan fasilitasi pupuk bersubsidi dan pengembangan alsintan pra-panen." ungkap Ali.
Rahmanto selaku Direktur Irigasi Pertanian, menjelaskan lahan persawahan di Indonesia terbagi menjadi dua yakni sawah teirigasi dan tadah hujan.
Untuk sawah teririgasi perlu dicermati mengenai ketersediaan airnya sepanjang tahun, sehingga harus dilakukan dukungan kegiatan agar adanya IP400 tidak mengganggu golongan (daerah yang lain).
"Untuk sawah tadah hujan, kita perlu membuat bendungan atau tanggul untuk menambah irigasi. Jadi prinsipnya saya sarankan untuk lokasi IP400 buatlah irigasi suplesi tentunya dengan melihat cadangan airnya banyak atau tidak,” tegas Rahmanto.
Plh. Direktur PPHTP, Achmad Yusup menegaskan program IP400 dapat meningkatkan produksi padi lebih signifikan dengan melihat situasi sekarang yang tidak menentu.