ADVERTISEMENT

Gawat! Besok Pengrajin Tahu dan Tempe Mogok Produksi Hingga 3 Hari dan Ancam Naikkan Harga Jual 20 Persen

Minggu, 20 Februari 2022 21:11 WIB

Share
pengrajin tahu dan tempe
pengrajin tahu dan tempe

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Produsen tahu dan tempe se-Indonesia yang tergabung dalam aliansi Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), mengancam akan menaikkan harga jual tahu dan tempe usai melakukan aksi mogok produksi yang akan dilakukan mulai Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022) imbas meroketnya harga bahan baku, yakni kedelai impor.

Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syafuddin menuturkan, hingga hari ini atau Minggu (20/2/2022), harga kedelai impor berkisar pada angka Rp11.000-Rp11.700 per kilogram yang dianggap sangat memberatkan biaya produksi para produsen tahu dan tempe di Tanah air.

"Kenaikan antara 10 sampai 20 persen. Memang rencananya kita naikkan, dan kita sudah sepakat mau menaikkan," kata Aip saat dikonfirmasi, Minggu (20/2/2022).

Jelas Aip, rencana menaikkan harga jual sekitar 10-20 persen itu adalah solusi jangka pendek semata.

Sebab, ia memperkirakan harga kedelai impor masih akan terus meroket hingga bulan Juni 2022 mendatang imbas pengaruh harga kedelai global.

Dia mengungkapkan, prediksi tersebut tidak asal serta merta ia sebutkan.

Prediksi itu, menurutnya, didasarkan pada waktu panen kedelai di tiga negara penghasil kedelai terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina yang baru memasuki waktu panen bulan September.

"Sampai dengan Juni itu akan naik terus harga kedelai. Jadi ini kenaikan kedelai juga belum maksimal, akan naik terus. Nanti mulai Agustus, September mulai turun," kata dia.

Terangnya, kenaikan harga ini dilakukan imbas mahalnya harga kedelai global yang tidak terhindarkan.

Sebab, dari total 3 juta ton kedelai untuk kebutuhan di Indonesia, dalam satu tahunnya itu, sebanyak 2,6 juta ton kedelai berasal dari produsen impor.

"Supaya masyarakat juga mengerti kalau harga tempe, tahu naik ini masalahnya dipengaruhi oleh naiknya harga kedelai global. Bukan keinginan kami. Jadi terpaksa kita naikkan, untuk itu kami mohon maaf," beber dia.

Lebih lanjut, ujarnya, aksi mogok produksi yang akan dilakukan esok hari, tidak akan dilakukan secara serentak dalam eskalasi nasional.

Aksi mogok produksi esok hanya akan dilakukan di beberapa wilayah saja.

"Besok yang mogok produksi itu ada di Jabodetabek, dan beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sementara untuk kenaikan harga rencananya akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia," imbuhnya.

"Jadi sebagai gambaran tempe di pasar tradisional yang sebesar telapak tangan harganya eekarang Rp5.000, maksimum di tempat lain Rp 6.000. Nah itu naik paling banyak dari Rp5.000 ke Rp6.000," tukasnya. (cr10)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT