ADVERTISEMENT

Krisis Kedelai, DPR Sarankan Pemerintah Lakukan Barter Batu Bara dengan China dan India

Minggu, 20 Februari 2022 13:43 WIB

Share
Ilustrasi kedelai di China. (Foto: farmalandgrab.org).
Ilustrasi kedelai di China. (Foto: farmalandgrab.org).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, menyarankan solusi jangka pendek mengatasi krisis kedelai dengan cara barter antara komoditas kedelai dengan batu bara yang merupakan keunggulan komparatif Indonesia.

Dia menunjuk China dan India, dua negara yang menjadi produsen kedelai terbesar keempat dan kelima di dunia sebagai negara tujuan kerjasama barter kedua komoditas tersebut.

Kebijakan yang out of the box ini diyakini bisa mengatasi krisis kedelai yang melanda Indonesia saat ini.

“China dan India merupakan dua negara konsumen batu bara terbesar di dunia, Statistik global menunjukkan kedua negara ini mengonsumsi 62% batu bara dunia. Pada saat bersamaan mereka masuk kedalam lima produsen terbesar kedelai. Tawaran barter batu bara dengan kedelai, seharusnya jadi opsi yang menarik,” kata Amin dalam keterangan tertulis, Minggu (20/2/2022).

 

Lihat juga video “Ahli Feng Shui Master Xiang Yi: Politik Tahun Ini akan Terjadi Ledakan Besar”. (youtube/poskota tv)

 

Yang paling memungkinkan, kata Amin, pemerintah mengarahkan BUMN produsen batu bara bekerjasama dengan BUMN Pangan. 

BUMN batu bara menjual produksinya dengan cara barter, dan nantinya kedelai yang diperoleh dibeli oleh BUMN Pangan untuk mengamankan stok jangka pendek, paling tidak pengamanan stok hingga Juli 2022. Hal ini mengingat perkiraan harga kedelai global mulai Agustus sudah mulai turun. 

Di sisi lain, produksi dalam negeri bisa digenjot. Kedelai ditanam mulai Maret 2022, kemudian dipanen Juni hingga Juli 2022. BUMN Pangan bisa proaktif mengamankan stok kedelai nasional.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT