ADVERTISEMENT

Masyarakat Diminta Belanja Barang Produk Lokal Saja, Kemenperin: Pembelanjaan PDN dan UMKM Harus Tembus Rp400 Triliun

Jumat, 18 Februari 2022 14:34 WIB

Share
Program P3DN Berkontribusi Tumbuhkan Perekonomian Daerah. (Foto: dok. Kemenperin)
Program P3DN Berkontribusi Tumbuhkan Perekonomian Daerah. (Foto: dok. Kemenperin)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkuat industri dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai mendorong Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Hal ini diungkapkan langsung oleh Dody Widodo, selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian dalam keterangan resminya.

“Kemenperin mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Program P3DN guna mendukung perekonomian di daerah,” ujar Dody Widodo.

Dalam sosialisasi Program P3DN ini Kemenperin coba bersinergi kepada para stakeholder agar bisa bisa berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas serta daya saing industri manufaktur nasional.

“Sebenarnya telah terjadi penurunan impor dari angka Rp1.677 triliun di 2019 menjadi Rp1.427 triliun di 2020,” ungkap Sekjen.

“Namun penurunan ini belum cukup karena nilai penggunaan barang impor masih cukup tinggi,” tambahnya.

Menurut Sekjen Kemenperin Dody Widodo, pelaksanaan Program P3DN di 2022 sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan belanja produk dalam negeri dan produk UMKM.

Serta Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

“Targetnya, sepanjang tahun 2022 ini, pembelanjaan PDN dan UMKM bisa mencapai Rp400 triliun,” jelasnya.

Selanjutnya, Kepala Pusat P3DN Kemenperin Nila Kumalasari  juga menambahkan kalau Kemenperin juga memberikan fasilitasi 1.250 sertifikat TKDN kepada perusahaan industri dalam negeri pada 2022.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT