ADVERTISEMENT

Soal Gas LPG Akan Segera Ditiadakan Tahun 2022, Pertamina: Stok LPG Aman Sampai Ramadhan! Habis Itu?

Jumat, 18 Februari 2022 14:06 WIB

Share
Stock gas elpiji subsidi dan non subsidi di agen PT Satria Bhakti Pertiwi, Rawasari, Jakarta Pusat terpantau masih mencukupi hingga Januari tahun 2022 mendatang. (foto: poskota/ adam)
Stock gas elpiji subsidi dan non subsidi di agen PT Satria Bhakti Pertiwi, Rawasari, Jakarta Pusat terpantau masih mencukupi hingga Januari tahun 2022 mendatang. (foto: poskota/ adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Polemik soal rencana Pemerintah akan mengalihkan kompor gas elpiji (LPG) ke kompor induksi dengan tenaga listrik, menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat.

Pastilah, karena hal ini sangat menyangkut dengan kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga, khususnya kalangan ibu-ibu yang merupakan sang juru masak di rumah.

Pengalihan ini tak serta merta dapat diterima begitu saja, mengingat kebutuhan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini betul-betul seperti tercekik.

Munculnya isu baru, di mana PT PLN (Persero) dengan dukungan pemerintah, akan mengambil alih pasokan tenaga listriknya untuk urusan masak memasak dengan kompor induksi.

Mulai tahun 2022, PT. PLN (Persero) mulai mensosialisasikan kompor induksi sebagai program konversi dari kompor Liquified Petroleum Gas (LPG). 

Hal ini tentunya untuk mendukung upaya pemerintah hemat energi dan hemat anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Saat ini, pemakaian LPG memang dianggap seakan-akan lebih murah dari kompor listrik.

Padahal kalau dicermati, harga LPG di pasaran adalah harga dengan subsidi dari APBN.

Harga keekonomian LPG sebelum disubsidi APBN adalah Rp 13.500 per kg, yang kemudian Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG subsidi dibanderol Rp 7.000 per kg.

Artinya, pemerintah mengeluarkan anggaran Rp 6.500 untuk subsidi per kg LPG.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT