ADVERTISEMENT

Siap Ibu-Ibu! Gas LPG Akan Segera Ditiadakan, Gantinya Pakai Kompor Ini Ya...

Rabu, 16 Februari 2022 14:58 WIB

Share
PLN Siap Konversi LPG ke Kompor Induksi, Tekan Impor dan Hemat APBN. (Foto: PLN)
PLN Siap Konversi LPG ke Kompor Induksi, Tekan Impor dan Hemat APBN. (Foto: PLN)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Harga keekonomian elpiji sebelum disubsidi APBN adalah Rp13.500 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi elpiji subsidi dijual Rp7.000 per kilogram. Artinya, pemerintah mengeluarkan anggaran Rp6.500 untuk subsidi setiap satu kilogram elpiji.

Apabila menghitung perbandingan berbasis kalori, maka satu kilogram elpiji setara dengan listrik 7 kilowatt hour (kWh). Harga keekonomian elpiji satu kilogram Rp13.500 masih lebih mahal daripada harga listrik 7 kWh yang biayanya sekitar Rp10.250.

"Harga keekonomian menggunakan elpiji lebih mahal Rp3.250 per kilogram dibandingkan dengan pemanfaatan listrik," kata Darmawan.

PLN menargetkan penggunaan kompor induksi mencapai 8,5 juta rumah tangga pada 2024.

Jumlah pemakai kompor listrik ini ditargetkan naik menjadi 18,2 juta pengguna pada 2030, lalu naik lagi menjadi 38,2 juta pengguna pada 2040, dan melesat menjadi 58 juta pengguna pada 2060.

"Ini agenda bersama, kita gotong-royong untuk menuju kedaulatan energi di Indonesia. Apalagi sumber energi domestik kita sekarang melimpah dan dapat dimanfaatkan," pungkasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT