ADVERTISEMENT

Wow! Honda Cuan Terus, Penjualan Awal Tahun 2022 Menggeliat di Angka 7.000 Unit Lebih, Ini Penyebabnya?

Selasa, 15 Februari 2022 16:22 WIB

Share
Honda Brio dan Honda BR-V memberikan kontribusi tertinggi untuk penjualan Honda. (Foto: muhamad ichsan)
Honda Brio dan Honda BR-V memberikan kontribusi tertinggi untuk penjualan Honda. (Foto: muhamad ichsan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POKSOTA.CO.ID – Meskipun masih mengalami dampak terganggunya pasokan komponen, khususnya bagian chip semikonduktor, PT. Honda Prospect Motor (HPM) mencatatkan penjualan sebesar 7.727 unit di awal tahun 2022.

Di sepanjang bulan Januari 2022 ini, Honda Brio dan Honda BR-V memberikan kontribusi tertinggi untuk penjualan Honda.

Tercatat Honda Brio berhasil membukukan total penjualan 3.993 unit, dengan Honda Brio Satya sebesar 3.020 unit dan Honda Brio RS sebesar 973.

Sedangkan, All New Honda BR-V yang baru memulai pengiriman kepada konsumen di awal Januari mencatat menyumbangkan penjualan sebanyak 1.504 unit.

Kontribusi penjualan untuk Honda lainnya datang dari Honda HR-V 1.5L sebanyak 895 unit, Honda HR-V 1.8L sebanyak 27 unit, Honda CR-V sebanyak 597 unit, Honda City Hatchback sebanyak 446 unit.

Kemudian Honda Mobilio sebanyak 180 unit, Honda Civic Sedan sebanyak 54 unit, Honda Odyssey sebanyak 21 unit, Honda City sebanyak 9 unit dan Honda Accord sebanyak 1 unit.

"Penjualan bulan Januari dipengaruhi oleh pasokan komponen yang belum normal dan beberapa konsumen yang menunda pembelian karena menunggu diberlakukannya insentif PPnBM," ujar Yulian Karfili, selaku PR and Digital Manager PT HPM kepada wartawan secara virtual, Kamis (15/2/2022).

"Tahun ini kita berusaha mempertahankan pangsa pasar sekitar 14 persen, karena pasokan komponen belum stabil, jadi kita pertahankan pangsa pasar selum pandemi," tambahnya.

Sementara itu, Yusak Billy selaku Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM mengatakan, “Pada bulan Januari, penjualan Honda dipengaruhi pasokan komponen yang belum normal dan juga sebagian konsumen yang menunda pembelian karena menunggu kembali berlakunya insentif PPnBM DTP.

“Meskipun demikian, kami optimis ada beberapa kondisi yang dapat mendukung penjualan untuk bergerak positif di bulan Februari, terutama tingkat produksi dan pasokan yang terus kami genjot untuk memenuhi permintaan konsumen serta rencana pemberlakuan relaksasi PPnBM oleh pemerintah,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT