Ia menyebut ceramah itu sebenarnya sudah terjadi beberapa tahun lalu. Dan apa yang disampaikan adalah menjawab pertanyaan atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu jemaah.
Untuk membahas ini dia membagi dalam tiga lingkup. Pertama, jawaban seorang pendai muslim terhadap penanya muslim.
Menurutnya, saat ditanya soal wayang, dia menjawab, jadikan Islam sebagai tradisi dan jangan jadikan tradisi sebagai Islam. "Dan tidak ada kata-kata di situ mengharamkan," tegas
Makna kata-kata ini, lanjutnya, kalau ada tradisi yang sejalan tidak menjadi maslah, sedangkan kalau bentrok dengan Islam, lebih baiki ditinggalkan. Ini sebuah saran.
Potongan kedua, katanya, pada saat jemaahnya itu bertanya bagaimana tobatnya dalang. Ia memberi jawaban, ini mirip tobatnya pedagang, atau guru. Ini terkait profesi.
"Sebagai dai muslim saya menjawab, umumnya seorang muslim yang bertaubat merasa senang, bahagia, kalau diajak bertaubat. Dan jawabannya memang taubat nasuha, kembali kepada Allah dengan taubat yang benar."
Potongan ketiga, menurut basalamah sangat berhubungan dengan jawaban potongan kedua tadi. Yaitu dimusnahkan.
"Jadi, kalau ada seorang yang bertaubat, misalnya tadi seorang dalang, kalau sudah taubat tidak mau lagi melakukan itu. Maka diapakan wayang-wayang itu, saya mengatakan, untuk dia secara individu lebih baik dimusnahkan. Sejauh itu," katanya.
Basalamah mengaku sama seklai tidak berpikir atau mempunyai niat untuk memusnahkan dari sejarah nenek moyang Indonesia. "Atau misalnya menyuruh dalang-dalang, bertobat kepada Allah. Atau semua wayang harus dimemusnahkan," katanya.
Baginya, hak masing-masing melakukan sesuatu. " Anda mau melakukan itu hak anda. Kami sedang ditanya Mohon maaf, lingkup ditaklimkan. Tapi klarifikasi ini bukan untuk membenarkan sikap, hanya menjelaskan saja."
Dijelakan pula, dalam pengakuannya, sebagai muslim yang baik, apabila yang dilakukan menyinggung orang lain, ada baiknya meminta maaf.
"Pada kesempatan ini, saya, Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tidak terkecuali yang merasa terganggu atau tersinggung dengan jawaban kami tersebut."
"Semoga klarifikasi dan permohonan maaf ini bisa dimaklumi. Semoga Allah swt menyatukan di atas kesatuan dan persatuan Ri. Dan saya yakin kita sangat mencintai negara kita, dan kita diperintahkan untuk mencintai negara kita," kata Khalid Basalamah. (win)