Kadinkes Sebut Puncak Omicron di Banten Akhir Februari, Namun Tingkat BOR di RS Tidak Sebanyak Gelombang Kedua

Minggu 13 Feb 2022, 16:45 WIB
Kadinkes Provinsi Banten Banten Ati Pramudji Hastuti. (foto: Luthfi)

Kadinkes Provinsi Banten Banten Ati Pramudji Hastuti. (foto: Luthfi)

Ia juga menjelaskan, untuk mengurangi resiko diperlukannya daya tahan atau kekebalan tubuh yang baik, dan kekebalan tubuh dapat didapatkan secara alami dan juga dapat didapatkan setelah melakukan vaksinasi. Sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu ragu untuk dapat melakukan vaksinasi untuk dapat mengurangi resiko jika terpapar Covid-19. 

"Orang yang sudah vaksin dan orang yang tidak di vaksin itu gejalanya berbeda-beda, jauh lebih ringan orang yang sudah di vaksin. Kekuatan daya tahannya kekebalan tubuh itu kan bisa alami dan bisa didapatkan, kalau dengan vaksinasi kan bisa di dapatkan," imbuhnya. 

Untuk varian Omicron, ujar Ati, relatif menimbulkan gejala ringan, namun tingkat penyebaran varian tersebut lebih cepat dibandingan dengan varian sebelumnya. 

"Penyebaran lebih cepat ini, lebih cepat penyebarannya daripada delta pada gelombang kedua," ujarnya. 

Tidak hanya itu, ia menuturkan saat ini sudah memasuki puncak ancaman gelombang ketiga, dan pihaknya berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dan terus melakukan protokol kesehatan serta mengikuti vaksinasi baik dosis pertama dan kedua hingga vaksin lanjutan atau booster. 

"Sudah mulai, puncaknya itu Febuari akhir dan Maret. Ya tapi bisa saja tidak sampai Maret tergantung kepada masyarakat lagi,"  jelasnya. 

Ia juga menyampaikan hingga saat ini angka kematian dampak dari Covid-19 masih sangat rendah jika dibandingkan pada saat gelombang kedua pada tahun lalu. (Luthfillah) 
 

Berita Terkait

News Update