THAILAND, BANGKOK - Seantero jagat telah mempersiapkan diri menyambut perayaan Valentine's Day 14 Februari sebagai Hari Kasih Sayang.
Tampaknya, Valentine's Day menjadi hari yang dinanti-nanti bagi kalangan kekasih untuk meluapkan cinta kasihnya di hari spesial itu, salah satunya diwarnai dengan menikmati puncaknya dengan hubungan seks.
Namun, di sisi lain, saat ini dunia yang sedang menghadapi pandemi Covid-19 dengan varian baru Omicron, menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah dan pemerhati kesehatan.
Sebab, perayaan Valentine's Day 14 Februari yang diwarnai dengan hubungan seks akan menimbullkan lonjakan penderita Covid-19, terutama dengan adanya varian Omicron yang sangat menular.
Untuk itulah Departemen Kesehatan (Depkes) Thailand memberi panduan hubungan seks saat perayaan Valentine's Day yang masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Seperti dilansir Bangkok Post, saran atau panduan dari Depkes Thailand bagi yang berencana berhubungan seks di Hari Valentine (Valentin's Day).
Depkes Thailand ahdir dengan beberapa saran baru bagi mereka yang berencana untuk berhubungan seks di Hari Valentine, lakukan tes Covid-19 menggunakan alat tes antigen cepat (ATK) sebelum bercinta.
Depkes merekomendasikan untuk memakai masker wajah, hal ini bagaimana pun untuk mengurangi resiko penularan Covid-19.
Dan saran lainnya, diharapkan menghindari menghadap pasangan saat berhubungan seks karena saat itu belum ada cukup vaksin dan ATK.
Hal tersebut disampaikan Dr Suwanchai Wattanayingcharoen, Direktur Jenderal Departemen tersebut, menyebut saran tahun lalu.
Karena situasi Covid-19 telah berubah dan pasangan tampaknya lebih aman dalam berhubungan seks, tes ATK seharusnya cukup untuk orang yang divaksinasi lengkap, katanya.
Valentine'Day sudah kadung menjadi hari spesial untuk meluapkan kasih sayang, seperti halnya di Thailand. Maka, saat ini pasangan kekasih di Thailand bersiap untuk saling mencurahkan rasa sebagai tanda kasih sayang di Hari Valentine ini.
Di situlah, Depkes di sana mendesak pasangan untuk mempraktikkan seks pandemi yang aman. Sebab, jumlah kasus virus corona harian di pusat pariwisata Asia Tenggara telah meningkat dari sekitar 8.000 pada awal bulan menjadi hampir dua kali lipat dalam dua minggu terakhir.
Depkes menyatakan keprihatinannya 14 Februari ini dapat memperburuk tren, namun juga diakui tren kenaikan akibat orang berhubungan seks di hari lain juga.
Disebutkan dalam satu pernyataan, Covid-19 bukan penyakit menular seksual, tetapi penularan Covid-19 dimungkinkan melalui kontak pernapasan dan pertukaran air liur.
Maka, untuk mencegah penularan virus ke pasangan, mereka yang bercinta didesak agar, selain menghindari posisi seks tatap muka, juga menghindari "ciuman dalam" dan menggunakan kontrasepsi jika mereka ingin mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. (*)