ADVERTISEMENT

Gelombang 3 Covid-19 Belum Selesai, Epidemiolog dari Griffith University Australia Sebut Gelombang 4 Pasca Idul Fitri Hantui Jakarta

Rabu, 9 Februari 2022 13:14 WIB

Share
Dicky Budiman, Epidemiolog dari Griffith University Australia sebut gelombang 4 pasca Idul Fitri hantui Jakarta, meskipun saat ini masih berjibaku dengan gelombang 3 Covid-19. (Foto/dokposkota)
Dicky Budiman, Epidemiolog dari Griffith University Australia sebut gelombang 4 pasca Idul Fitri hantui Jakarta, meskipun saat ini masih berjibaku dengan gelombang 3 Covid-19. (Foto/dokposkota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Seperti di gelombang kedua pada Juni-Juli 2021 munculnya varian Delta dan saat ini gelombang ketiga adanya varian Omicron.

Selain itu, lonjakan kasus juga didahului adanya pergerakan orang yang cukup besar, biasanya itu terjadi pasca perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Natal dan tahun baru.

Hal tersebut juga terjadi disetiap negara bahkan di Amerika dan Eropa.

Kemudian faktor yang makin memperburuk keadaan, yaitu cakupan vaksinasinya rendah sehingga banyak orang yang terpapar mengalami gejala berat dan resiko kematian bagi kelompok usia rentan ataupun penyandang komorbid menjadi sangat tinggi.

"Jadi multi faktor ada perilaku manusia ada networking nya maksudnya perilaku ini orang abai pakai masker udah gak peduli terus ada networking, itu maksudnya ya orang pergi sana sini, mobilitasnya tinggi kemudian adanya kelompok manusia yang rawan jadi cakupan vaksinasinya masih rendah daerah situ, boosternya," jelasnya.

 

Lihat juga video “Warga Bicara Narkoba dan Prostitusi di Kalangan Artis”. (youtube/poskota tv)

Maka dari itu, Dicky meminta pada pemerintah untuk mengejar cakupan vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster untuk memperkecil risiko buruk bila terjadi gelombang Covid-19 susulan.

"Karena kalau kecil orang-orang yang jumlah populasinya yang belum divaksinasinya, gelombang juga ya mungkin tingkat Kabupaten, Kota atau Provinsi gitu, gak menasional. Nah ini yang harus disadari oleh kita semua makanya dorong cakupan vaksinasi ini meningkat gitu," pungkasnya. (yono)


 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT