BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Dalam satu pekan kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor Melonjak Hingga 7.564 Suspek, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor atur strategi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk bendung lonjakan Covid-19.
Pemkab Bogor berkoordinasi dengan Pemprov Jabar demi meningkatkan upaya menekan angka kasus harian Covid-19 yang terus naik.
Rapat Koordinasi (Rakor) dipimpin langsung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang dilaksanakan secara virtual bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor yang diketuai oleh Bupati Bogor.
Dalam virtual ini, Ridwan Kamil mengungkapkan, untuk menekan laju pertambahan kasus Covid-19 ada beberapa hal yang harus dilakukan.
"Diantaranya, pe negakan disiplin Protokol Kesehatan, perlu kampanye sosialisasi dan penegakan Prokes 3M dengan sanksi, membatasi pergerakan Lansia dan orang dengan komorbid, percepatan vaksinasi untuk lansia, komorbid, dan juga booster," katanya.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini pun menganggap, PPKM Mikro pun harus diaktifkan kembali.
"Kemudian menekankan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi kepada pemilik fasilitas publik seperti hotel, restoran, mall, dan bioskop, membentuk tim khusus untuk menegakkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi," ucapnya.
Ia menambahkan, selanjutnya demi memastikan kesiapan fasilitas kesehatan, Satgas Covid-19 Kabupaten bogor harus kembali mengaktifkan dan menambah kembali Isoter.
"Rumah sakit disiapkan untuk mengantisipasi skenario terburuk, cek lapangan ketersediaan tempat tidur, obat, Nakes dan alat kesehatannya. Konversi tempat tidur RS menjadi tempat tidur Covid yang sama dengan situasi puncak kasus Varian Delta. Pastikan Nakes mendapat alat proteksi yang memadai dan menyediakan asrama atau hotel untuk para tenaga kesehatan agar mobilitas Nakes terkontrol dan mengurangi resiko penularan," paparnya.
Menurut Kang Emil, untuk Kabupaten Bogor tidak bisa disamakan treatmentnya dengan daerah lain, hal ini di karenakan oleh wilayah Kabupaten Bogor yang luas dan jumlah penduduknya yang amat padat.
"Pasukannya harus diperbanyak di 40 kecamatan, terutama di zona yang kasusnya tinggi," ungkap Ridwan Kamil.
Sementara itu Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, berdasarkan rilis resmi Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, pada hari Minggu, 6 Februari 2022, kasus konfirmasi positif mencapai 1.091 orang.
"Data peningkatan kasus covid yang tembus angka 1.000 per hari dimulai dari Kamis (03/02) sebanyak 1.016 kasus, Jumat(04/02) sebanyak 1.120 kasus, Sabtu (05/02) sebanyak 1.138 kasus dan Minggu (06/02) sebanyak 1.091," Jelasnya.
Jadi, lanjut Ade, dalam lima hari terakhir, kasus per-harinya mencapai ribuan suspek.
"Dengan total konfirmasi aktif sebanyak 7.564 orang. Kecamatan dengan kasus tertinggi itu yang berbatasan dengan Jakarta seperti Cibinong, kemarin malam saja sudah 201 orang. Pemkab Bogor terus melakukan upaya-upaya untuk menekan laju penambahan kasus, dengan penegakkan disiplin 3M dan meningkatkan 3T," ujar Ade.
Ade pun menyebutkan, untuk data Bed Occupation Rates (BOR) per tanggal 6 Februari, untuk ICU 24,49 persen tempat tidur isolasi, 52,49 persen dari jumlah tempat tidur isolasi Covid sebanyak 792 tempat tidur.
"Memang agak dikurangi seiring melandainya kasus Varian Delta, namun tentunya akan kembali kita tambah sesuai dengan perkembangan situasi," tuturnya.
Menurut Ade, untuk capaian realisasi vaksinasi di Kabupaten Bogor sendiri mencapai 84,40 persen untuk dosis pertama dan 49,93 persen untuk dosis kedua.
"Untuk dosis ketiga 110,94 persen ini yang booster, jadibtotal tercapai 67,54% untuk keseluruhan. Kami terus mempercepat vaksinasi Lansia dan anak-anak, namun ketersediaan vaksinnya perlu ditambah," terang Bupati Bogor. (Billy Adhiyaksa)