STOP kekerasan dalam rumah tangga, KDRT! Lindungi perempuan dan anak-anak serta anggota rumah tangga lainnya dari kekerasan. Begitu bunyi spanduk yang banyak terpasang di depan kantor atau lembaga pemerintahan.
Apa artinya? Ya, artinya bahwa kekerasan itu tidak boleh dilakukan oleh siapa pun, dalam hal ini oleh lelaki terhadap perempuan dan anak-anak. Mengapa, ya kerana lelakilah yang punya kekuatan sedang perempuan dan anak-anak itu lemah. Walau pun ada juga sih, KDRT yang dilakukan oleh perempuan. Itu sifatnya kasus, nggak banyak.
Beberapa lembaga menyebut bahwa jumlah kasus KDRT mencapai ribuan tiap tahunnya. Kekerasan yang disebut adalah secara fisik, menendang, memukul bisa dengan tangan kosong atau benda keras. Itu dilakukan pelaku sebagai suami kepada sang istri, ayah kepada anaknya,dan seterusnya.
Akibat tersebut bisa jadi korban yang tak berdaya, menjadi sakit hingga kematian. Korban juga bisa trauma, menderita secara psikis, gila dan bahkan ada yang nekat bunuh diri.
Nah, kalau sudah begitu apakah pelaku akan dilindungi, hanya dengan alasannya tidak perlu membongkar aib keluarga, terutama suami? Oh, ternyata nasihat Oki yang ustazah dan pernah membintangi film itu dianggap keliru oleh masyarakat luas. Mereka pada intinya nggak setuju, jika KDRT itu ditutupi. Begitu pun yang disampaikan oleh berbagai lembaga pembela perempuan dan anak bahwa pelaku KDRT itu harus ditindak secara tegas.
Bayangkan saja, jika seorang lelaki yang galak, menganiaya, gebuki sampai babak belur, ketambahan lagi suaminya memang nggak bertanggung jawab, nggak kasih nafkah? Ketika ditanya istri malah pukulan jawabannya. Apakah yang begitu mau ditutupi? “ Nggak ada apa-apa. Suami saya baik, dan saya sebagai istri juga aman,baik-baik saja,kok!”
Boleh-boleh saja, mau melindungi sang suami. Tapi tentu saja bukan yang suka melakukan KDRT. Karena seperti disebut sebelumnya jika kekerasan yang begitu dibiarkan sangat berbahaya. Si pelaku merasa aman, dan akan terus melakukan lagi.
Agama memerintahkan agar istri menjaga harta, rumah dan kehormatan sang suami. Suami yang punya tanggung jawab, punya kasih sayang terhadap keluarga.
Bukan yang KDRT. Sekali lagi, yang suka KDRT itu, No! - Massoes