Kuliah Ny. Beti menggebu-gebu. Tapi ternyata Norman nekad.
Biarpun istri menilai ekonomi sehari-hari empot- empotan, tapi janda Nurlita pastilah ngempot ayam!
Oleh karena itu dia tak mau surut ke belakang. Diam-diam si janda dikawininya, tapi hanya siri doang, tanpa resepsi sebagai mana mustinya.
Biar tak ada SIM yang dikeluarkan KUA, yang penting halal dikendarai itu barang!
Benar kata istri di rumah, untuk poligami harus seimbang antara bonggol dan benggol.
Istri jika hanya diberi nafkah batin setiap malam, ya ogah.
Dia butuh juga benggol untuk mensejahterakan kehidupannya. Dan ternyata penghasilan Norman tak mampu untuk mengcover dua dapur sekaligus.
Maka Dana Alokasi Umum istri di rumah sering diswit, dihibahkan pada bini sirinya tersebut.
Ya lama-lama Bety jadi curiga.
Dan setelah diusut-usut seperti benang kusut, akhirnya terkuak bahwa suami memang nekad tetap mengawini si janda.
Maka dia minta agar janda itu diceraikan lagi, karena ekonomi keluarga jadi semaki empot-empotan.
Tapi Norman bergeming dengan pertimbangan Nurlita benar-benar ngempot ayam.
Lantaran suami susah dibilangi macam anak-anak main hujan-hujanan, Bety jadi geregetan.