JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Merebaknya kasus varian Omicron di Jakarta, Ketua DPP PPP Illiza Sa'aduddin Djamal meminta pemerintah pusat untuk memenuhi permintaan Gunernur DKI Jakarta guna menghentikan Pembejaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Kata Illiza, ia menyebutkan bahwa anak-anak sekolah dinilai sangat rawan dan rentan terpapar virus corona varian Omicron ini.
Ia menjelaskan, berdasarkan data dari Kemenkes, sebanyak 324 anak-anak sekolah telah terpapar varian Omicron.
Sehingga, hal ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan, khususnya bagi para orang tua.
"Hingga Kamis (30/1/2022) berdasarkan data Kemenkes jumlah kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron mencapai 3.161 kasus. Dari jumlah tersebut 324 merupakan anak-anak," kata Illiza, Jumat (4/2/2022).
Di Jakarta, Dinas Pendidikan menemuka kasus Covid-19 di 190 sekolah dengan 99 di antaranya sempat ditutup.
Ini membuktikan bahwa sekolah saat ini bukanlah tempat aman bagi siswa dan guru.
Sehingga, Illiza menyarankan kepada pemerintah pusat untuk menarik rem darurat, dengan menarik kebijakan PTM 100 persen dan kembali menerapkan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
PJJ ini, menurut Illiza, bukan hanya perlu diberlakukan di Jakarta, namun juga di daerah lainnya yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.
"Jangan korbankan siswa dan guru. Hentikan PTM segera! Terapkan kembali PJJ hingga pemerintaha memastikan semua aman dan terkendali," tegas Illiza.
Illiza khawatir PTM 100 persen itu akan membuat semakin banyak siswa yang positif Covid 19 dan membuat tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) meninggi.