Curhat Emak-emak Soal Puluhan Hektare Sawah Mereka yang Terendam Limbah Pasir: Selama 6 Tahun Suami Saya Nganggur!

Kamis 03 Feb 2022, 16:10 WIB
Emak-emak melakukan aksi unjuk rasa di kantor Bupati Lebak (yusuf)

Emak-emak melakukan aksi unjuk rasa di kantor Bupati Lebak (yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Ratusan para petani di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lebak, Rangkasbitung, Kamis (3/2/2022).

Aksi itu dilakukan mereka untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya soal puluhan hektare sawah mereka yang terendam oleh endapan limbah pasir.

Pantauan di lokasi, ratusan petani saling bergantian menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka atas persoalan limbah pasir yang telah merebut sumber mata pencaharian utama mereka.

Salah satunya, Iis warga Desa Mekarjaya. Akibat dari limbah pasir itu, kini dirinya dan anggota keluarga lainnya sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Lantaran, sawah mereka tidak bisa lagi ditanami padi.

"Sawah banjir ga bisa di tanam apa-apa lagi. 6 tahun, suami saya nganggur, karena tidak bisa menanam padi. Padahal kita (keluarga Iis,-red) makan, minum semuanya dari sawah itu," kata Iis.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Iis mengaku, saat ini dirinya dan sang suami bekerja sebagai kuli serabutan yang hanya bekerja jika suruhan dari orang lain.

"Jujur pa, buat makan aja kita susah. Harus nunggu orang dulu, baru bisa makan. Padahal, dulunya dari sawah kita sekali panennya bisa sampe 5 ton padi. Ini mah, mau makan aja harus beli dulu berasnya," ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh petani lainnya yakni Tata. Kata Tata, sawah miliknya dan ratusan petani lain di Desa Mekarjaya sudah terendam oleh banjir sejak tahun 2014 lalu. Kondisi itu memaksa dirinya dan para petani lainnya harus mencari penghasilan lain.

"Sudah hampir 8 tahun pa sawah kita terendam, ga ada tindakan atau ganti rugi apapun," tegasnya.

Tata pun berharap agar Bupati Lebak dapat turun tangan dan membela hak para petani.

"Kita hanya pengen bisa menanam padi lagi pa, karena hidup mati kita ada di sawah itu," pungkasnya. (Yusuf Permana)

Berita Terkait
News Update