"Ini mah kan yang terjadi ekspotir minyak itu lebih memilih keluar, karena harganya tinggi," ucapnya.
Selain itu, penjualan minyak goreng saat ini lebih lebih sulit dari pada sebelumnya. Saat ini, setiap pembeli harus menunjukkan KTP dan pembeliannya pun dibatasi hanya satu liter.
Tidak sampai di situ, dirinya juga kadang diharuskan oleh pemerintah untuk mengecek domisili pembeli untuk memastikan pembeli itu untuk konsumsi sendiri.
"Ini kan aneh. Kami kan hanya menjual, ko harus menelusuri alamat pembelinya juga," pungkasnya. (Luthfillah)