Pengepul Minyak Jelantah, Dangdang Isan Muharam. (ist)

Nasional

Pengepul Minyak Jelantah Menjerit dan Terancam Gulung Tikar, Gegara Permendag No.2/2022

Senin 31 Jan 2022, 15:42 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Pelaku usaha mikro pengepul minyak jelantah terus menjerit lantaran usahanya berada di ujung tanduk, terancam guling tikar.

Keluhan itu mengemuka sejak berlakunya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.2 Tahun 2022 pada 24 Januari 2022. 

Aturan Menteri Perdagangan itu terkait larangan terbatas untuk ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), refined, bleached, and deodorized (RBD) palm olein, dan minyak jelantah.

Pengepul hanya bisa pasrah sambil berharap Permendag dicabut biar usaha minyak jelantahnya bisa lanjut lagi. 

"Saya mah orang kecil yang lagi berusaha mengumpulkan receh dari sampah termasuk minyak jelantah. Bisa dibilang limbah atau sampah itu rezeki bagi saya," kata  pengepul minyak jelantah, Dangdang Isan Muharam, Senin (31/1/2022).

Ia mengaku bingung dengan usaha minyak jelantah yang kini kembali menjadi sampah menumpuk di gudang lantaran tak bisa menjualnya ke ekportir akibat adanya aturan Mendag.

"Paling saya hanya bilang ke warga yang biasa menjual minyak jelantah stop dulu, tanpa harus menjelaskan ini itu, karena membahas Permendag ini tidak semua bisa mengerti," ujar pria asal Cianjur yang akrab disapa Kang Isan.

Dia menjelaskan, berkat usahanya mengolah minyak jelantah banyak memberdayakan masyarakat. Tak hanya sekadar usaha sampingan, namun sudah menjadi mata pencaharian.

"Daripada kerja di negeri orang (luar negeri), mending usaha di kampung sendiri, termasuk usaha minyak jelantah yang sudah lama saya tekuni," ujar alumni SMA Pasundan 1 Cianjur ini.

"Tolong Pak Menteri Perdagangan perhatikan nasib kami orang kecil yang lagi berjuang cari makan," tandas Dangdang. (tiyo)

Tags:
pengepulminyak jel;antahmenjeritTerancam Gulung TikarGegara Permendag No.2/2022

Administrator

Reporter

Administrator

Editor