Seorang pahlawan akan dikenal sepanjang masa, sementara pengkhianat negeri akan dijauhi masyarakat. Kalau pun dikenang, soal keburukannya.
Intinya apakah kita akan menjadi pemenang atau pecundang, pilihan ada pada diri kita bagaimana berperilaku sehari-hari, baik ucapan maupun perbuatan.
Karena itu berbuatlah sebaik yang dapat dilakukan, sekecil apapun kebaikan akan bermanfaat, ketimbang keburukan yang tidak saja tidak bermafaat, juga mendatangkan kerugian bagi dirinya dan keluarganya.
Korupsi dan manipulasi misalnya, hanya mendatangkan kesenangan sementara-sesaat, tetapi kerugian yang diderita sepanjang masa, masuk penjara. Keluarga dihujat sana-sini. Tidak tahan, pindah alamat.
Kembali ke soal harimau atau macan itu sebenarnya simbol kekuatan, ketangguhan dan keperkasaan, bukan keburukan atau kejahatan. Itulah sebabnya macan sering dijadikan lambang bagi beberapa produk barang, makanan serta menjadi nama kiasan bagi sebuah kesebelasan, organisasi dan negara karena ketangguhannya dan kekuatannya. Sebut saja “Macan Kemayoran “, “MacanAsia” dan masih banyak lagi macan yang lain.
Macan juga dijadikan shio tahun. Seperti Tahun Baru Imlek yang jatuh Selasa, 1 Februari tahun ini merupakan shio “Macan Air”.
Sama seperti yang telah disebutkan, menurut astrologi Cina, shio macan adalah simbol kekuatan, kepercayaan diri, keberanian dan simbol kepahlawanan dalam memberantas kejahatan.
Lantas bagaimana dengan ramalan keberuntungan di tahun 2022 ini? Jawabnya ada sisi positif dan negatifnya. Ini kata sejumlah ahli feng shui. Kita singkirkan yang negatif, ambil yang positifnya bahwa di balik masih adanya rasa agak pesimis, muncul sifat adaptif dan ambisius untuk meraih perkembangan. Di dalamnya ada sifat penuh antusias, kuat serta gigih meraih cita-cita.
Lihat juga video “Imlek Tahun 2022, Penerimaan Lilin di Klenteng San Bio Dibatasi”. (youtube/poskota tv)
Percaya atau tidak dengan ramalan, yang pasti tahun ini masih perlu perjuangan guna sepenuhnya memulihkan perekonomian nasional, mengingat pandemi masih menerpa negeri kita ini.
Semua harus berkreasi mencari solusi mengakhiri pandemi. Harus “Gercep” -gerak cepat”, jangan malah “Mager”- malas gerak”. (jokles)