Didemeni Suami Tetangga, Dibawa Pergi Pun Bersedia

Nah Ini Dia

Didemeni Suami Tetangga, Dibawa Pergi Pun Bersedia

Jumat 28 Jan 2022, 08:05 WIB

INI lagi virus Subita-22 melanda warga Aceh. Ny. Sahrani, 35, meski punya suami dan anak, mau saja dibawa pergi Sopiandi, 40, tetangganya yang juga punya istri. Yang kasihan tentu saja Maruli, 40, suami Sahrani, sudah mencari ke mana-mana tak kunjung ketemu. Sang ibu pun lapor polisi, jengkel karena ulah menantunya.

Logikanya, dengan hukum Kanun Jinayah di Provinsi Aceh akan terbebas dari praktek perselingkuhan dan perzinaan. Meski tak sampai dihukum rajam, dicambuk 100 kali pantatnya sampai tepos, mestinya bikin orang jera. Tapi faktanya, meski sudah banyak yang dicambuk di depan umum, praktisi perzinaan masih saja ada, sehingga petugas Wilayatul Hisbah tak pernah nganggur.

Sopiandi warga Semadam Aceh Tenggara, rupanya tak pernah padam api asmaranya ketika mengincar Ny. Sahrani, bini tetangganya. Meski sudah ada anak istri di rumah, tapi bisa juga dia terkena  Subita-22 sejak awal Januari lalu. Gejalanya batuk-batuk misterius manakala melihat Ny. Sahrani lewat depan rumahnya. Sopiandi juga sempat panas dingin ketika sekali waktu melihat belahan dada perempuan seksi dan sekel nan cemekel itu.

Jika dibawa ke dokter, tes antigen dan PCR pun tak mampu mendeteksi penyakit Sopiandi ini. Obatnya hanya satu, pencerahan agama lewat pengajian-pengajian bahwa mencintai bini tetangga adalah tahap awal menuju perzinaan. Karenanya harus dijauhi. Tapi bagaimana Sopiandi mau dapat pencerahan agama, salat Jumat saja sampai di mesjid ketika khotib sudah sampai di khotbah kedua.

Demikianlah arus cinta Sopiandi pada bini tetangga nyaris tak terbendung. Mau diatasi pakai sumur resapan juga nggak bisa! Bagaiana caranya, lha wong Pemda Aceh Barat tak punya program aneh-aneh macam Pemprov DKI. Oleh karena itu jika semula virus Subuta-22 masih stadium satu, kini sudah menginjak ketiga. Titikannya, Sopiandi mulai berani menggoda Sahrani dengan kata-kata sensitip.

Sedang miliknya Sopiandi barangkali, mendapat tembakan kata-kata yang menjurus itu Sahrini merasa nyaman-nyaman saja. Bahkan ketika serbuan suami tetangga ini makin intensip, Sahrani malah mengatakan, “Memangnya situ berani?” Lho, lelaki kok ditantang. Maka ketika situasi benar-benar terkendali, dalam arti di rumah tak ada bini, Sahrini langsung digelandang ke kamar dan dieksekusi.

Hasilnya justru Sahrani yang terkaget-kaget. Di ruang Unit Gawat Darurat Syahwat itu permainan Sopiandi sangat luar biasa. Ibarat main bulutangkis, smash suami tetangga itu sungguh tajam menukik, sangat susah dikembalikan bolanya. Dari sini Sahrini lalu membandingkan, bila Sopiandi ini kelas Timnas, suaminya hanya pemain bulutangkis kelas kampung.

Sejak itu Sahrani jadi ketagihan, asal ada peluang kepengin main ganda campuran bersama Sopiandi. Demikian juga si Sopiandi,  dia juga ingin memiliki secara total, tidak sekedar nyolong-nyolong. Lalu bagaimana caranya? Ya meniru ajaran wayang kulitlah. Jika seneng sama bini orang, langsung dibawa kabur saja. Ketika Sopiandi menawarkan opsi itu, jawab Sahrini ternyata, “Bawalah aku pergi!” Benar-benar seperti judul film Indonesia produk 1981.

Sopiandi yang merasa seperti Roy Marten, dan menganggap Sahrani macam Marisa Haque, rencana itu betul-betul diwujudkan dalam karya nyata. Diam-diam mereka meninggalkan keluarga masing-masing demi melanjutkan kisah cintanya yang perlu berkelanjutan karena ternyata bisa bikin kelojotan.

Enak bagi Sopiandi – Sahrani, tapi nyesek bagi pasangan mereka berikut anak-anaknya yang ditinggalkan. Maruli sejak ditinggal kabur istrinya bersama suami tetangga, jadi manyun sepanjang hari. Apa gantian saja, Maruli segera ambil alih bini Sopiandi untuk menjadi istri pengganti. Ini kan bukan mur dan baut yang bisa ditukar-tukar asal sama ukurannya.

Karena itulah orangtua Maruli segera lapor ke Polsek Semadam, melaporkan ulah anak mantunya yang bikin malu keluarga. Kabur sama suami orang saja, kenapa harus dengan suami tetangga sendiri. Tapi begitulah dasyatnya asmara, bila cinta sudah melekat selalu siap dibawa minggat!

Minggat karena Subita -22 memang tak perlu bawa test PCR maupun antigen. (GTS)

Tags:
SelingkuhperselingkuhanPerselingkuhan Antar Tetangga di AcehIstri Tetangga Sendiri Dibawa Kabur Pria Beristri di AcehPria Beristri di Aceh Bawa Kabur Istri Tetangganya

Administrator

Reporter

Administrator

Editor