ADVERTISEMENT

Innalillahi, Seribuan Balita di Jakarta Timur Alami Gizi Kurang, Tertinggi se-DKI

Rabu, 26 Januari 2022 19:22 WIB

Share
Petugas PMI melakukan pemeriksaan gizi anak (foto: poskota/ ardhi)
Petugas PMI melakukan pemeriksaan gizi anak (foto: poskota/ ardhi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 1.826  balita di Jakarta Timur menderita gizi buruk. Hal tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta tahun 2020.

Angka itu merupakan jumlah tertinggi balita penderita gizi buruk di Jakarta. 

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur, Eki Kumalasari membenarkan adanya angka kasus gizi buruk yang tinggi. 

Kendati demikian, pihaknya terus berupaya memberikan nutrisi bersama Amway Indonesia melalui program global nutrilite power of 5 terhadap para balita untuk peningkatan gizi. 

"Jakarta Timur termasuk tertinggi secara statistik, namun komitmen dan upaya yang dilakukan melibatkan semua sektor karena ini tanggungjawab sosial pencegahan stunting," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (26/1/2022). 

 

Sementara itu, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung menjadi salah satu kelurahan dengan jumlah kasus balita gizi buruk tertinggi. 

Camat Pulogadung, Bambang Pangestu menyampaikan, di Kelurahan Jati terdapat 261 balita penderita gizi buruk. Mereka pun diberikan bantuan nutrisi. 

"Di Kecamatan Pulogadung untuk wilayah rawan stunting tidak ada. Tapi ada balita yang rendah gizinya," ungkapnya. 

Bambang berharap, bantuan ini terus berlanjut dalam rangka peningkatan gizi untuk pencegahan stunting yang ada di Kecamatan Pulogadung 

Diketahui, sebanyak 5.100 balita di 23 kelurahan Jakarta Timur tersebut, telah mendapatkan bantuan sejak Oktober 2021.

Usai mendapatkan suplemen nutrisi itu, petugas PMI, PKK, dan lainnya kembali melakukan monitoring terhadap balita yang terdampak gizi buruk. 

"Hari ini kita lihat perkembangan mereka lebih aktif, berat badan naik dan lebih sehat. Bantuan vitamin dan mineral untuk anak-anak gizi kurang kita lakukan selama 1 tahun ke depan," kata Riana Nurwulan, salah satu pemberi bantuan. (Ardhi) 

ADVERTISEMENT

Reporter: Ardhi Ridwansyah
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT