ADVERTISEMENT

Kriminolog Beri Tanggapan Soal Pengemudi Mobil SUV yang Tewas Usai Diteriaki Maling: Kurang Verifikasi Informasi Dahulu

Senin, 24 Januari 2022 06:38 WIB

Share
Pengendara mobil SUV dikejar warga karena dituduh mencuri, korban pun tewas dihakimi massa. (Ist)
Pengendara mobil SUV dikejar warga karena dituduh mencuri, korban pun tewas dihakimi massa. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengemudi mobil SUV tewas usai diteriaki maling oleh sejumlah massa, akibat dikeroyok. Pengeroyokan ini pun akhirnya salah akprah. Beginilah tanggapan kriminolog.

Peristiwa main hakim sendiri yang menyenabkan seorang pengemudi mobil Sport Utility Verhicle (SUV) meregang nyawa di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur pada Minggu (23/1/2022) dini hari, menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya Kriminolog Universitas Indonesia, Josias Simon.

Menurut dia, aksi massa yang gegabah main hakim sendiri ini bisa saja terjadi karena dilatari oleh sering terjadinya kasus pencurian di wilayah itu, sehingga menyebabkan massa dengan mudahnya terprovokasi.

"Dalam benak massa ini, karena sudah ada keresahan sering terjadi kasus pencurian, mengakibatkan mereka cenderung untuk main hakim sendiri tanpa ada verifikasi terlebih dahulu atas kepemilikan mobil tersebut," kata Josias kepada Poskota.co.id melalui sambungan telepon, minggu (23/1/2022) malam.

"Satu sisi masyarakat geram dan ingin menangkap pelaku, di sisi lain, karena geram dan resah itu menjadikan mereka mudah terprovokasi dan teralihkan kasus lain, dalam artian kurang verifikasi informasi terlebih dahulu," sambung dia.

Dia menyayangkan atas peristiwa malang yang menewaskan pengemudi mobil SUV tersebut. Karena berdasarkan penjelasan Mapolres Jakarta Timur, paparnya, korban merupakan pemilik sah dari mobil yang diduga oleh massa pengeroyok adalah mobil curian.

Lanjut Kriminolog UI ini, sebetulnya aksi main hakim sendiri ini bisa saja terhindarkan apabila aparat keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas/polisi) dapat bertindak lebih tanggap dalam meredam amukan massa.

"Mungkin jika aparat kantibmas yang dalam rekaman vidio turut mengejar dapat lebih tanggap meredam amukan massa, kejadian malang ini bisa saja terhindarkan," jelasnya.

"Ini kan salah informasi tentang pelaku pencurian yang mungkin saja oleh masyarakat yang menjadi korban pencurian, pengemudi SUV ini sekilas dianggap mirip dalam gambarannya," terang dia.

"Tapi pada intinya, dalam kasus ini masyarakat benar-benar mudah terprovokasi karena mungkin sudah resah dengan maraknya aksi pencurian. Namun, yang terpenting, aparat juga harus lebih tanggap dalam bertindak meredam amukan massa, karena mereka lah yang sebetulnya memiliki wewenang untuk melakukan tindakan apabila memang benar pengemudi mobil SUV itu benar mencuri," tukas dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT