Jangan Salahkan Nasib, Bro!

Senin, 24 Januari 2022 06:44 WIB

Share
Jangan Salahkan Nasib, Bro!
Jangan Salahkan Nasib, Bro!

JIKA bicara soal nasib, tentu saja nggak semua orang tahu. Katakan dulu miskin, tapi kini kaya. Dan sebaliknya, dulu kaya raya, kini terpuruk jatuh melarat. Dulu sebagai orang biasa, kini jadi pejabat.

Begitulah nasib seseorang yang nggak bisa dibaca sebelumnya. Kalau tahu,bakalan jadi orang, wah sudah sejak awal banyak yang nempel? Bukan begitu?

Tapi, soal seseorang yang ingin sukses atau berhasil, ingin mengubah hidupnya lebih baik, dia akan berusaha sekuat tenaga. Apa pun rintangannya dia akan terus berjuang, melawan sampai berhasil. Banyak cerita, orang yang dulu di bawah, orang tua miskin tapi berhasil karena kerja kerasnya. Ada yang jadi pengusaha, ada yang jadi polisi dan TNI dan lainnya.

Namun sayang, banyak dari mereka yang sudah sungsang sumbal untuk mencapai cita-citanya hancur lebur karena tak mampu menahan nafsu serakahnya. Ada yang kepingin cepat kaya, ada yang kena  tipu daya gemerlapnya dunia?

Kabar dari Medan misalnya sejumlah oknum anggota kepolisian diduga terlibat kasus narkoba. Dari bawahan sampai atasan, bagi-bagi uang haram dari barang haram.

Begitulah manusia, yang disebut nasibnya nggak ada yang tahu. Bayangkan saja, seandainya yang dituduhkan terbukti, maka kemarin masih dibanggakan keluarga dan masyarakat luas.Tapi dalam sekejap semua sirna. Ngak ada lagi kebanggaan, semua berubah seperti kiamat.

Begitulah manusia banyak yang nggak berpikir panjang, yang dia lihat hanya tumpukan uang sekian banyak. Kalau nggak ikutan rugi. Bayangkan saja, itu ada uang ratusan juta, kalau nggak diambil sayang, dong? Begitu pikiran pendeknya.

Nggak berpikir juga, bahwa uang seberapapun banyaknya, ratusan juta atau milyar sekalipun bakal habis. Apalagi ada perumpamaan yang mengatakan bahwa uang sogok, suap apalagi dari barang haram narkoba, disebut uang setan. Jadi uang setan bakalan ludes dimakan iblis! Nggak berkah. Yang terjadi adalah musibah.

Ya, nasib orang nggak ada yang tahu, kemarin pejabat, kini jadi melarat dan bisa jadi pesakitan? Tapi, paling tidak seandainya saja mau berpikir jernih, bisalah mengelak.

Itu nggak baik, itu salah, itu dosa,melanggar hukum. Saya ini petugas, saya pejabat, saya bilang ogah, nggak mau! Pasti bakalan selamat, Bro!  - massoes

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar