ADVERTISEMENT

Utang Pemerintah Kian Bengkak ke Bulog Capai Rp4,5 triliun

Senin, 24 Januari 2022 15:48 WIB

Share
Andi Akmal Pasluddin. (rizal)
Andi Akmal Pasluddin. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah memiliki utang kian membangkak kepada Bulog hingga kini belum dibayar mencapai Rp4,5 triliun.

Hutang ini akibat penugasan Bulog sebagai lembaga penyalur beras berupa bansos pemerintah semasa PPKM berlangsung akibat pandemi. 

Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin pun mengkritisi kebijakan pemerintah yang hendak pindah ibu kota negara, sedangkan persoalan esensial kenegaraan ini masih tidak beres.

Salah satu hal yang mendasar kebijakan negara kepada rakyatnya, menurut Akmal adalah memenuhi kestabilan pangan dan kebutuhan energi bagi rakyat.

"Pemerintah ini mikir yang besar-besar, tapi persoalan kecil belum bisa diatasi. Beberapa di antaranya adalah pemerintah belum mampu bayar hutang ke Bulog dan kepada PT Pupuk Indonesia sehingga menimbulkan dampak domino lebih panjang. Utang Bulog kepada Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) makin menumpuk, sehingga tugasnya melayani rakyat pada kestabilan harga pangan pokok terganggu, dan subsidi pupuk untuk petani tinggal setengahnya," kata politisi PKS ini, Senin (24/1/2022).

Akmal menyebut, utang pemerintah kepada Bulog yang hingga kini belum dibayar mencapai Rp4,5 triliun.

Utang ini akibat penugasan Bulog sebagai lembaga penyalur beras berupa bansos pemerintah semasa PPKM berlangsung akibat pandemi.

Akmal menambahkan, sedangkan untuk pupuk subsidi dari awal tahun kuotanya dikurangi.

Bahkan di beberapa daerah, kelangkaan pupuk terjadi, sehingga sangat mengganggu mata rantai produksi pangan.

Semua daerah kabupaten/kota sentra pertanian pangan pun mengeluh persoalan pengurangan dana subsidi pupuk akibat refocusing untuk pemberian jaminan pengamanan sosial (JPS). 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT