Waspada! Kemenkes Laporkan Kasus Kematian Akibat Omicron Bertambah, Epidemiolog: Jangan Remehkan

Minggu 23 Jan 2022, 09:55 WIB
Waspada! Kemenkes Laporkan Kasus Kematian Akibat Omicron Bertambah, Epidemiolog: Jangan Remehkan. (Foto: Freepik)

Waspada! Kemenkes Laporkan Kasus Kematian Akibat Omicron Bertambah, Epidemiolog: Jangan Remehkan. (Foto: Freepik)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menegaskan, tidak ada alasan ilmiah yang mendukung bila Covid-19 varian Omicron tidak berbahaya. Menurut Dicky, apapun varian dari Covid-19 sama-sama berisiko menyebabkan kematian.

Dicky melanjutkan, virus varian Omicron ini penyebarannya lebih banyak empat kali lipat dan tingkat penularannya dua kali lipat lebih cepat dari varian Delta.

"Tidak ada alasan ilmiah untuk meremehkan Omicron. Omicron menyebar empat kali lebih banyak dan dua kali lebih cepat dari Delta. Dengan rerata masa inkubasi lebih pendek dari Delta membuatnya tumbuh cepat," ujar Dicky saat digubungi.

Dicky meminta masyarakat baik yang sudah ataupun belum menjalani vaksin tidak meremehkan varian Omicron. Karena varian Omicron dapat menjangkit pada orang yang sudah ataupun belum menjalani vaksinasi.

Hal itu, kata Dicky, karena tidak ada teori yang mendukung tentang potensi penurunan virulensi atau melemahnya suatu virus dari waktu ke waktu.

"Fakta virus tidak selalu berevolusi menjadi kurang ganas dari waktu ke waktu. Banyak virus tidak melemah dari waktu ke waktu. Influenza tetap jauh lebih buruk daripada flu biasa. Campak, terlebih lagi. Cacar, lebih buruk lagi. HIV pun demikian," pungkasnya.

Lihat juga video “Siap-siap! Revitalisasi Taman Ismail Marzuki akan Rampung pada Maret”. (youtube/poskota tv)

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes melaporkan dua kasus kematian akibat Covid-19 varian Omicron. Kasus kematian ini merupakan yang pertama sejak Omicron masuk Indonesia pada 16 Desember 2021.

Sementara, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, saat ini ada sebanyak 1.313 orang yang terjangkit Omicron. Dari jumlah tersebut sebanyak 854 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 459 lainnya adalah transmisi lokal. (yono)

Berita Terkait
News Update