Dalam pandangan Kirun, sejumlah pemuda itu tanpa belas kasihan mengeroyok HM yang sudah uzur.
"Udah enggak ada belas kasihan, itu orangtua kok, giginya udah ompong semua," ujar Kirun.
Dalam keadaan penerangan lampu jalan yang minim serta hiruk pikuk para pelaku, Kirun sama-samar melihat keadaan HM dari kejauhan.
Dia baru berani mendekati korban ketika beberapa aparat keamanan ada di sana. Kirun melihat HM sudah dalam keadaan tergeletak.
"(Korban) Udah tergeletak di situ, udah diamanin polisi diturunin dari mobil, ada darahnya, ada yang keluar dari mulut," ucap Kirun.
Pun usai kejadian pengeroyokan tersebut, Kirunlah yang menyiram darah HM yang bercucuran.
"Darahnya aja saya yang nyiram, saya ambil air dua ember buat nyiram," jelas Kirun.
Sedangkan sejumlah pemuda yang terlibat dalam peristiwa tersebut ada yang diamankan pihak kepolisian.
Menurut Kirun, jenazah HM dievakuasi sekira pukul 02.30 WIB kemudian dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh pihak kepolisian dan mobil jenis SUV milik HM yang sudah dalam kondisi rusak dibawa dengan mobil derek sekira pukul 03.00 WIB.
Lanjut Kirun, usai mobil HM dirusak sejumlah pemuda itu, terlihat barang bawaan HM di mobil seperti buah duku, semangka, kerupuk, barang diduga gendongan bayi, dan tongkat alat bantu jalan.
Pun, menurut Kirun, dia tak percaya jika HM yang sudah tua renta itu adalah seorang maling.
"Enggak mungkin dia maling, sekilas orang mampu," ungkap Kirun.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan pihaknya kini sedang memeriksa enam saksi.