Harga Naik, Rakyat Tercekik

Kamis 20 Jan 2022, 12:46 WIB

Perlu kebijakan yang kuat dan kompak melindungi seluruh lapisan masyarakat agar tidak semakin terdampak akibat pandemi dan kenaikan harga kebutuhan sehari- hari. - Harmoko

NEGARA kuat jika stabilitas politik mantap. Sementara harga barang yang terus fluktuatif membawa kepada situasi yang kurang kondusif. Itulah sebabnya dibutuhkan stabilitas perekonomian guna menciptakan stabilitas harga, utamanya kebutuhan pokok masyarakat.

Sementara kita tahu, kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok terjadi sejak November hingga tutup akhir tahun, bahkan hingga pertengahan bulan ini masih fluktuatif.

Kenaikan harga yang cukup signifikan seperti minyak goreng, cabai, dan telur ayam ras. Harga gula pasir, beras dan kedelai juga terdorong, meski kenaikannya sangat tipis, tetapi perlu langkah antisipatif guna mencegah ikut terkereknya harga komoditas pangan lainnya.

Langkah strategis mencegah kenaikan harga sangat diperlukan mengingat, dua bulan lagi sudah menjelang bulan Puasa, di mana, lazimnya kebutuhan masyarakat akan semakin meningkat. Lebih-lebih selama bulan puasa, April mendatang hingga Lebaran.

Saya dapat menduga memasuki bulan Maret, masyarakat sudah ancang-ancang persiapan puasa, dengan mempersiapkan segalanya, termasuk penyediaan bahan pangan agar nyaman selama menjalankan ibadah Ramadhan.

Sepanjang Maret dan April dapat dikatakan sebagai bulan sensitif yang dibarengi dengan meningkatnya  aksi transaksi untuk memenuhi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gejolak bisa menggeliat, jika terjadi kenaikan harga sembako, sekecil apapun kenaikan tersebut.

Ini harus dijaga bersama, negara wajib hadir menyelamatkan warganya dari kemungkinan terjadinya gejolak harga jelang bulan Puasa , selama Puasa dan hingga Lebaran.

Mengingat ketidakstabilan, termasuk harga kebutuhan pokok, akan menyengsarakan masyarakat karena rencana masa depan, jangka pendek pun sulit tercapai, apalagi jangka panjang terkait investasi.

Yang lebih ironi, jika sampai kebutuhan sehari-hari saja sulit untuk memenuhi karena merosotnya daya beli masyarakat menyusul tidak terkendalinya laju inflasi akibat harga pangan nasional kian meninggi.

Bagi sebagian masyarakat, kelas atas, kenaikan harga cabai, bawang, sayur dan telur, boleh jadi tidak banyak berpengaruh karena berlebih kemampuan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, tetapi bagi masyarakat kelas bawah, tentu menjadi “musibah”, setidaknya membawa banyak masalah.

Berita Terkait

Mitigasi Bencana

Kamis 20 Jan 2022, 13:41 WIB
undefined

Korupsi BUMN

Kamis 27 Jan 2022, 11:09 WIB
undefined

Macan Asia

Senin 31 Jan 2022, 07:00 WIB
undefined

News Update