JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal proyek Formula E. Giring menyebut proyek tersebut ambisius dan menghambur-hamburkan uang rakyat. Anies Baswedan pun membalas kritik Giring dengan satire. Gaya komunikasi kedua politikus ini lantas menjadi sorotan publik.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan bahwa gaya komunikasi Anies Baswedan lebih terdidik. Hal ini terlihat dari bicaranya yang indirect, jauh dari gaya blak-blakan.
"Kecenderungan seperti itu juga kerap dilakukan oleh orang-orang yang terdidik. Orang terdidik pada umumnya berkomunikasi secara santun dengan mengedepaankan etika, kata Jamil kepada Poskota, Senin (17/1/2022).
Intrik antara Anies Baswedan dan Giring Ganesha terlihat usai Anies mengunjungi sebuah acara sounc check yang dilakukan oleh band Nidji di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara (Jakut), Minggu (16/1/2022). Anies Baswedan menyaksikan langsung penampilan band pelantun lagu Laskar Pelangi itu.
Momen itu dimanfaatkan Anies Baswedan untuk diunggah ke media sosialnya. Dari beberapa foto yang diunggah di Facebook, Anies tampak menyaksikan penampilan Nidji bersama sejumlah orang, termasuk pekerja JIS.
"Spektakuler! Melihat penampilan band Nidji saat uji coba sound system JIS semalam," demikian tulisan Anies dalam Facebook seperti dilihat, Senin (17/1/2022).
Anies ikut meninjau perkembangan pembangunan proyek stadium berstandar FIFA itu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan inipun lantas memuji penampilan Nidji. "Musiknya menggelegar, suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya," ungkap Anies.
Menurut Jamil, Anies Baswedan hanya membalas kritik keras Giring Ganesha dengan satire. Gaya komunikasi Anies yang cenderung indirect menurut dia sesuai kultur orang timur.
"Hal itu sesuai yang dikatakan Edward T Hall, komunikasi orang timur pada umumnya indirect namun banyak makna," ujarnya.
Jamil menatakan Anies Baswedan terbiasa meng-counter serangan yang ditujukan kepadanya secara tidak langsung, tapi melalui pengandaian. Namun, dia melanjutkan, berbeda halnya ketika Anies menyampaikan informasi, biasanya ia sangat jelas, runtun, dan sangat beretika. Cara seperti ini membuat siapapun yang menyimaknya orang mudah untuk memahami.
"Gaya komunikasi Anies memang berbeda saat meng-counter dan saat menyampaikan informasi. Meski berbeda, Anies tetap menjaga etika," kata Jamil.(*)