Apakah Vaksinasi COVID-19 Pengaruhi Siklus Menstruasi Perempuan?

Senin 17 Jan 2022, 18:35 WIB
Menstruasi (Sumber: Pixabay/saranya7-20596643)

Menstruasi (Sumber: Pixabay/saranya7-20596643)

POSKOTA.CO.ID - Ada ketakutan bahwa vaksinasi COVID-19 dapat mengacaukan siklus menstruasi perempuan.

Tetapi sebuah studi baru menjelaskan hal itu dengan temuannya yang menentramkan tentang bagaimana persiapan biologis cenderung memengaruhi menstruasi.

Para peneliti melaporkan bahwa mereka hanya menemukan perubahan kecil dan sementara dalam siklus menstruasi perempuan yang terkena SARS-CoV-2. Demikian dikutip dari Medical Daily.

Tim melakukan penelitian mereka dengan bantuan aplikasi pengendalian kelahiran yang disebut Natural Cycles atau Siklus Alami.

Hampir 4.000 wanita AS berusia 18 hingga 45 tahun selama penelitian dipantau.

Los Angeles Times melaporkan tim yang dipimpin Alison Edelman dari Universitas Sains dan Kesehatan Oregon (Oregon Health and Science University) secara khusus melacak enam siklus menstruasi para wanita dan menganalisis bagaimana vaksinasi memengaruhi menstruasi mereka.

Periode berikutnya setelah menerima suntikan COVID-19 dimulai sehari lebih lambat dari biasanya rata-rata. Mereka juga mengamati bahwa tidak ada perubahan jumlah hari wanita mengalami perdarahan menstruasi.

“Berdasarkan data tingkat populasi prospektif, vaksinasi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) dikaitkan dengan perubahan kurang dari 1 hari dalam panjang siklus menstruasi tetapi tidak ada perubahan dalam panjang menstruasi,” tulis tim dalam laporan singkat mereka.

"Ini sangat meyakinkan," kata Alison Edelman kepada Associated Press.

Dia mencatat bahwa penelitian mereka termasuk wanita dengan siklus paling normal dari normal rata-rata sekitar 24 hingga 38 hari - dan mereka membandingkan data mereka dengan wanita yang tidak divaksinasi.

Para ilmuwan mengakui bahwa beberapa wanita melaporkan menstruasi yang tidak teratur atau perubahan lain pada siklus menstruasi mereka setelah mendapatkan suntikan.

Dari 358 wanita yang mendapat suntikan dalam siklus menstruasi yang sama mencatat keterlambatan rata-rata sekitar dua hari. Sekitar 10 persen dari mereka memiliki 10 hari atau lebih tetapi periode mereka kembali ke kisaran normal pada siklus berikutnya.

Dokter Christopher Zahn dari Kolese Amerika Obstetrian dan Ginekologis (American College of Obstetricians and Gynecologists) menyebutkan studi ini menyajikan bukti baru yang penting yang menggarisbawahi bahwa dampak apa pun dari vaksin COVID pada menstruasi adalah minimal dan sementara.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan.

Alison Edelman bertekad melakukan penelitian lain yang berfokus pada kemungkinan perubahan beratnya perdarahan menstruasi sebagai respons terhadap vaksin. Atau jika wanita yang memiliki menstruasi tidak teratur akan memberikan hasil yang berbeda.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology. ***

Berita Terkait

News Update