ADVERTISEMENT

Mengunjungi Korban Gempa, Kapolda Banten Cium Tangan Nenek Kusniah di Kecamatan Sumur

Sabtu, 15 Januari 2022 18:58 WIB

Share
Sikap Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto saat menemui nenek Kusniah, cium tangan nenek.  (ist)
Sikap Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto saat menemui nenek Kusniah, cium tangan nenek.  (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang menggoyang Provinsi Banten, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto langsung mengerahkan seluruh personil nya mulai tingkat Polsek hingga Polda.

Kapolda memerintahkan para personilnya mulai dari membuka dapur umum, posko pengungsian bahkan membantu masyarakat membersihkan puing-puing bangunan rumah yang roboh.

Tidak hanya memerintahkan pasukannya membantu masyarakat, Sabtu (15/1/2022), Jenderal bintang dua ini turun langsung ke lokasi bencana untuk memastikan anggotanya telah melaksanakan sesuai perintahnya, seperti dapur umum dan posko pengungsian.

Kapolda Banten turun mengunjungi korban gempa, termasuk di pusat gempa Kecamatan Sumur.

Selain memantau kegiatan personil dalam melayani masyarakat, Kapolda juga mengunjungi rumah warga, sarana ibadah, fasilitas pendidikan dan fasilitas umum yang rusak akibat guncangan gempa.

Nah ada sisi menarik dan rendah hati dari mantan Kepala Divisi Hukum Polri ini saat bertemu nenek Kusniah, perempuan uzur yang tinggal di gubug berdinding bilik di Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur yang terdampak gempa.

Saat kunjungan korban gempa di Kecamatan Sumur, menemui nenek yang diperkirakan berusia diatas 70 tahun ini, Kapolda Banten langsung meraih tangan si nenek. Dan ternyata Kapolda mencium tangan nenek Kusniah, layaknya anak bertemu orang tua.

Tidak banyak yang dibicarakan saat bertemu perempuan uzur penghuni semi permanen ini. Kapolda hanya menanyakan kondisi kesehatan nenek Kusniah serta memberikan bantuan.

 

Sikap Irjen Pol Rudy Heriyanto kontan membuat kagum sejumlah anggotanya bahkan aparat desa dan tokoh masyarakat yang mendampinginya. Cukup beralasan, karena sikap yang ditunjukkan perwira tinggi ini jarang dilakukan para pejabat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT