ADVERTISEMENT

Bos KTM Kritik Dorna Kalau MotoGP Gak Cocok Pakai Tenaga Listrik

Kamis, 13 Januari 2022 17:22 WIB

Share
Tim KTM saat balapan MotoGP. Kini bos KTM mengkritik Dorna yang akan pakai mobil tenaga listrik. (Foto: motogp)
Tim KTM saat balapan MotoGP. Kini bos KTM mengkritik Dorna yang akan pakai mobil tenaga listrik. (Foto: motogp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JERMAN – Bos KTM Stefan Pierer mengungkapkan bahwa pihaknya tidak ingin MotoGP menggunakan tenaga listrik. Menurutnya ajang balap motor bergengsi di dunia ini akan terus menggunakan mesin pembakaran selamanya.

Dalam hal ini bos KTM itu mengkritik Dorna sebagai pengelola balapan MotoGP. Sebab, Dorna berupaya untuk membuat kategori listrik lewat kelas MotoE. 

Pabrikan asal Austria itu pun percaya bahwa masa depan MotoGP terletak pada bahan bakar sintetis dan bukan pada baterai. MotoGP tidak cocok memakai tenaga listrik,

“MotoGP akan dapat terus menggunakan mesin pembakaran selamanya" karena ini adalah cara terbersih dan termudah untuk mempertahankan kinerja prototipe kejuaraan dunia saat ini,” ujar Peirer, seperti dikutip PosKota dari Speedweek.

 

"Ini benar-benar omong kosong yang menjengkelkan. Untuk MotoGP yang saat ini membutuhkan 20 liter bahan bakar untuk menyelesaikan balapan, diperlukan baterai 500 kilo untuk mengimbangi kinerja dan otonomi dan dengan demikian menciptakan kepadatan energi yang sama,” tegasnya.

Bahkan, Pierer tidak segan-segan mengkritik cara para tim di paddock MotoE mengisi ulang baterai sepeda motor menggunakan generator diesel.

Menurutnya ini sebuah strategi yang tidak dipahami sepenuhnya oleh CEO KTM tersebut.

"Baterai di paddock diisi dengan generator diesel, yang menghasilkan emisi CO2 itu menguap di atmosfer dan membuat Anda mual. Kami akan terus melihat mesin pembakaran di MotoGP setidaknya sampai 2035,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelum memutuskan untuk ke elektrifikasi, MotoGP telah mengkonfirmasi peralihannya ke bahan bakar sintetis mulai tahun 2027 dan seterusnya. Mulai tahun 2024 dengan penggunaan setidaknya 40% bahan bakar non-fosil. (muhamad ichsan)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT