PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Banten telah memastikan bahwa ledakan yang telah menewaskan Ulung (38) di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang pada Minggu (09/01) lalu merupakan dampak dari ledakan bom ikan.
Hal itu merupakan hasil dari penyisiran bahan peledak yang dilakulan oleh unit Jibom Satbrimob Polda Banten.
Bahkan di lokasi kejadian, unit Jibom menemukan beberapa bahan peledak seperti bungkus plastik kecil sisa flash powder, serbuk belerang, potasium, termasuk alat tumbuk dan saringan.
Dari penyelidikan Ulung korban ledakan Pandeglang ternyata dikenal suka mengerjakan bom ikan rakitan.
“Sesuai dengan hasil analisa dan evaluasi bersama pada menjelang malam tadi dapat disimpulkan bahwa sumber ledakan berasal dari bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom ikan, efek ledakan cenderung low explosive, bukan jenis bahan peledak yang dibuat oleh jaringan terorisme,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Shinto Silitonga, Selasa (11/1/2022).
Usut punya usut, Ulung sendiri ternyata sudah dikenal suka merakit bom ikan.
Bahkan, Ulung sering mendapatkan pesanan untuk merakit bom ikan dari para nelayan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Somad, saudara Ulung, kejadian ledakan dahsyat sampai memakan korban jiwa baru yang pertama kalinya.
Kondisi ini diduga karena Ulung mendapatkan pesanan merakit bom ikan dari nelayan.
“Ulung kesehariannya kerja serabutan tetapi memang orangnya suka merakit bom ikan juga. Saya juga enggak menyangka bisa sampai kejadian sedahayat ini,” katanya.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Adik Irwansyah Masuk Daftar DPO atas Dugaan Korupsi Senilai Rp3,1 Miliar”. (youtube/poskota tv)
Ia pun mengaku tidak menyangka bahwa bom ikan yang diracik korban akan berdaya ledak tinggi, bahkan bakalan membuat tubuh korban sendiri hancur berkeping-keping karena ledakan bom ikan berdaya tinggi itu.
Sementara, untuk istrinya yakni Linah (36) mengalami luka berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Berkah Pandeglang.
"Linah sekarang masih dirawat di rumah sakit, sementara anak pertamanya mengalami luka memar karena tertimpa kayu rumah," katanya. (yusuf permana)